Pijat Nyaman dan Menambah Kehangatan
HABIS Lebaran, pinggul rasanya mau copot. Berkunjung ke sanak saudara, teman, dan handai tolan, plus menerima banyak tamu. Paling enak merilekskan otot-otot badan dengan pijat. Hal itu ternyata tidak harus dilakukan seorang terapis. Antaranggota keluarga pun bisa saling memijat.
Syaratnya, mengetahui titik-titik yang harus dilemaskan. ’’Pijat merupakan salah satu rangsangan untuk menambah kedekatan keluarga. Sebab, saat memijat, kita saling berkomunikasi,’’ tutur Niniek Soetini MFis, ahli fisioterapi .
Pijat dimulai dengan memberikan tekanan ke seluruh bagian punggung dengan telapak tangan. Gerakannya berawal dari tulang ekor menuju leher. Tangan kanan mengusap dari tulang belakang ke kanan. Yang kiri pun demikian. Selanjutnya putar menggunakan jempol di sekitar tulang belakang.
Gerakan tersebut juga dilakukan dari tulang ekor menuju leher. ’’Untuk bagian bahu dilakukan dengan menjepitkan telunjuk dengan jempol. Gunanya mengangkat otot-otot di daerah tersebut,’’ ujar fisioterapi RS Siloam dan Delta Fortuna tersebut.
Untuk leher, yang dipijat adalah bagian belakang. Bagian itu dipijat menggunakan jempol tangan. Niniek mewanti-wanti agar tidak memijat bagian depan leher karena banyak saraf. ’’Bagian leher depan harus dipijat terapis yang bersertifikat,’’ tegasnya.
Waktu yang dibutuhkan untuk relaksasi otot tidak lebih dari 15 menit. Cukup satu sesi setiap hari. Jika lebih, dikhawatirkan menimbulkan sakit atau trauma pada bagian tubuh yang dipijat. Meski supernyaman, ada kondisi yang tidak boleh dipijat. Misalnya, ketika kulit mengalami memar, luka, atau demam. (lyn/c15/na)