Milik Marquee Player Muda
Hitungan mundur Serie A menyisakan lima hari lagi. Sejumlah kontestan, yang punya uang, mematangkan persiapan dengan meningkatkan agresivitas di bursa transfer. Di samping para bintang yang sudah matang, kiprah anak-anak muda perlu dicermati.
TIDAK ada yang meragukan kapasitas Juventus, klub tertua sekaligus tersukses dalam sejarah penyelenggaraan Serie A. Si Nyonya Tua, sebutan klub asal Turin itu, mengoleksi 31 gelar, termasuk yang diraih secara beruntun dalam empat musim terakhir. So, apakah akan jadi lima kali beruntun? Bisa saja. Tapi, tidak berarti perjalanan Juve tahun ini akan mulus-mulus saja.
Ada perubahan besar di tubuh Si Nyonya Tua. Mereka ditinggalkan tiga pilar sekaligus, yakni Arturo Vidal, Carlos Tevez, serta Andrea Pirlo. Kepergian ketiganya memaksa allenatore Massimiliano Allegri melakukan beberapa langkah vital terhadap komposisi skuad.
Salah satunya adalah menggeser Paul Pogba yang semula gelandang tengah menjadi gelandang serang guna mengisi posisi yang ditinggalkan Vidal. Hal itu dibarengi dengan mengabulkan permintaan Pogba untuk mengenakan jersey bernomor punggung 10. Nomor yang selama ini hanya dikenakan para marquee player alias pemain kunci. Sikap Allegri mendapat dukungan banyak pihak.
’’Pogba? Dia terlahir untuk menjadi pemimpin. Dia layak mengenakan nomor 10,’’ ujar mantan pelatih Italia Marcelo Lippi kepada Tuttosport akhir pekan lalu. ’’Kini yang perlu dilakukan hanyalah menunjukkan leadership skill serta kegeniusannya ketika berada di lapangan,’’ tutur pelatih yang mempersembahkan lima gelar Serie A buat Juve itu.
Allegri juga merekrut tiga pemain untuk memperkuat lini depan, yakni Paulo Dybala, Mario Mandzukic, Simone Zaza. Mereka diharapkan menjadi mesin gol baru. ’’Paulo Dybala merupakan pembelian yang bagus. Dia akan mencetak gol lebih banyak dari striker lainnya di Juventus,’’ ujar mantan Direktur Juve Luciano Moggi.
Eks pelatih Milan itu membutuhkan satu marquee player lagi. Setelah Pirlo hengkang ke MLS, posisi playmaker- lah yang paling dipikirkan. Wesley Sneijder (Galatasaray), Isco (Real Madrid), Julian Draxler (Schalke 04), dan Christian Eriksen (Tottenham Hotspur) disebut-sebut tengah diincar.
Bagaimana dengan penantang lain? AC Milan dan Inter Milan telah belanja habis-habisan. Tampaknya, perjalanan mereka juga akan diwarnai anak-anak muda. Selain striker Carlos Bacca yang menjadi pembelian termahal, Milan punya Alessio Romagnoli, 20, yang didatangkan dari AS Roma. Sementara itu, Inter membeli Geoffrey Kondogbia, 22, dari AS Monaco.
’’Banyak pemain baru. Kita akan lihat beberapa leader baru yang akan muncul di tim ini,’’ kata Dejan Stankovic, asisten pelatih Inter, kepada Sky Sports Italia. Hal tersebut tentu mengacu kepada Kondogbia. ’’Apakah Kondogbia bakal mewarisi reputasi saya? Well, dia harus bekerja keras. Tapi, saya percaya kepadanya. Saya berbicara dengan dia. Dia bilang siap menjadi leader baru,’’ tambah pria yang pernah sembilan tahun membela Inter itu.
Sayang, ketika ditanya soal scudetto, dia memilih diplomatis. ’’Saya tak bisa bicara banyak. Saya realistis saja. Musim ini bakal panjang. Kami hanya berharap fans bisa terhibur,’’ ucapnya.
Di sisi lain, jutaan Milanisti begitu berharap kepadaepada Romagnoli. Ketika dia resmi dikontrak,ikontra ak, #RomagnoliRossonero onero tiba-tiba membanjiri Merekaa Mereka melihat potensi dia sebagai worldorld class classc stopper yang jumlahnya makin langka.laangka.
Musim m lalu Milan berakhir di kebobolan olan 50 500 gol di Serie A. Itu adalah rekoror kebo kebobolanobolan tertinggi dalam enam dekadeekade terakhir! Kali terakhir Milan mencattat mencatat kebobolan lebih dari 50 gol ol adalah musim 1948–1949 dengangan 522 52 gol. ’’Kamu masih berusia 20 0 tahun. tahuun. Karena itulah, kami yakin akin kamu kaamu punya banyak waktu untukntuk menjadim menjadi simbol klub ini,’’ pujipu uji CEOO CEO Milan Adriano Galliani. Bisakah?Bi isakahh? (apu/c19/na)