Jawa Pos

Bisa Unduh E-Book atau Fotokopi

Antisipasi Buku Tematik Terlambat Didistribu­sikan

-

SURABAYA – Akhir bulan ini, buku tematik satu selesai diajarkan. Bulan depan guru memulai pembelajar­an dengan menggunaka­n buku tematik dua. Namun, hingga kini SD belum menerima distribusi buku sesuai Kurikulum 2013 (K-13). ’’Saya sih berharap distribusi buku tidak terlambat seperti tahun lalu,’’ kata Kepala SDN Tembok Dukuh Nurkhalim.

Dia menyatakan telah mengumpulk­an daftar pesanan buku ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya pada 29 Juli lalu. Sebab, waktu itu merupakan deadline yang ditetapkan dispendik dalam pemesanan buku baru. ’’Semoga cepat terdistrib­usi karena memang kita butuh,’’ ucapnya.

Tahun lalu buku tematik diperuntuk­kan kelas I, II, IV, dan V. Karena itu, tahun ini kelas yang memperoleh buku tematik adalah kelas III dan VI. Meski hanya dua kelas, tetap saja distribusi harus berjalan lancar. Sebab, buku tersebut dibutuhkan untuk siswa kelas VI yang mendekati waktu ujian sekolah. ’’ Untuk kelas I, II, IV, dan V, memang sudah ada. Buku tersebut adalah inventaris sekolah,’’ lanjut Nurkhalim.

Namun, kondisi buku inventaris itu tidak lagi bagus. Nurkhalim mengatakan, banyak buku yang sudah rusak. Bila sudah begitu, dia tidak bisa berbuat apa-apa. ’’Memang ada beberapa materi yang mengharusk­an siswa untuk mengguntin­g, melipat, dan semacamnya,’’ katanya.

Solusi sementara, Nurkhalim menyaranka­n wali murid untuk fotokopi atau download di situs Kementeria­n Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbu­d). Bahkan, Nurkhalim tidak melarang bila ada wali murid yang ingin membeli buku di luar. Sebab, itu menjadi hak wali murid. ’’Masalahnya juga, kenapa buku K-13 itu sudah beredar di toko-toko buku sebelum dibagikan ke sekolah? Bisa jadi bocor dari penerbit,’’ ujarnya.

Kepala SDN Wiyung I Trubus menambahka­n, meski buku tematik dua belum dibagikan, dirinya optimistis tidak ada keterlamba­tan tahun ini. Dia juga sudah berkoordin­asi dengan dispendik. ’’Kata mereka segera dikirim. Jadi, kami menyambutn­ya dengan optimistis,’’ katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Jawa Timur Saiful Rachman menyaranka­n sekolah tetap melakukan langkah antisipasi dalam penyiapan buku K-13. Caranya bisa bermacamma­cam. Misalnya, mengunduh ( download)

buku K-13 di situs Kemendikbu­d. ’’Pokoknya, jangan sampai proses belajar mengajar jadi terkendala nanti,’’ ucapnya.

Selain itu, guru dituntut kreatif dan inovatif. Terserah bagaimana caranya. Yang penting tidak memberatka­n siswa. Misalnya, memfotokop­i materi dari CD pembelajar­an yang dibagikan Kemendikbu­d. ’’Konsekuens­inya, masih dibutuhkan biaya fotokopi. Bila sudah begini, dana tidak boleh diambil dari dana bantuan operasiona­l sekolah,’’ katanya.

Cara terakhir adalah membeli bukubuku kurikulum yang beredar di pasaran. Meski telah diimbau untuk tidak membeli, siswa mempunyai hak membeli. ’’ Tapi, lebih baik tidak membeli karena setiap anak punya hak untuk mendapatka­n buku gratis. Kita sama-sama bekerja keras. Jadi, para guru harus kreatif dan inovatif,’’ ucapnya. (ina/c6/ai)

 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ?? SUDAH LAPOR DISPENDIK: Suasana belajar mengajar di SDN Sememi 1. Hingga kini, buku tematik 2 belum juga didistribu­sikan ke sekolah-sekolah.
e-book
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS SUDAH LAPOR DISPENDIK: Suasana belajar mengajar di SDN Sememi 1. Hingga kini, buku tematik 2 belum juga didistribu­sikan ke sekolah-sekolah. e-book

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia