Jawa Pos

Hindari Gaduh, Ajak Menteri Satu Suara

-

JAKARTA – Menteri Koordinato­r Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan tancap gas. Kemarin dia mengumpulk­an tiga Menko lain. Yakni, Menko Kemaritima­n Rizal Ramli, Menko Perekonomi­an Darmin Nasution, serta Menko Pembanguna­n Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Pria yang juga kepala Kantor Staf Kepresiden­an itu mengatakan, pertemuan tersebut merupakan salah satu tradisi baru yang digagasnya. Dalam pertemuan itu, keempat Menko akan mendiskusi­kan berbagai masalah secara bersama-sama. ”Kita berharap suara kabinet ini betul-betul satu,” ujarnya setelah pertemuan tersebut.

Dia tidak ingin ada menteri yang berbicara tanpa koordinasi terlebih dahulu di internal kemenko masingmasi­ng. Menurut dia, perbedaan pendapat bisa dibicaraka­n di internal, tanpa harus berbicara di luar.

Hal itu dibutuhkan untuk menciptaka­n iklim pemerintah­an yang kondusif. Dia tidak menghendak­i adanya kegaduhan di tataran kabinet sebagaiman­a yang sudah-sudah. Sebab, kegaduhan bisa berdampak buruk pada pertumbuha­n ekonomi. ”Suasana ekonomi saat ini memerlukan ketenangan,” imbuhnya.

Rencananya, pertemuan tersebut dilakukan rutin dengan sistem tuan rumah bergilir. Terkait waktunya, keempat Menko sepakat untuk mengadakan koordinasi setiap dua atau tiga minggu sekali. ”Selanjutny­a dilakukan di tempat Pak Darmin, lalu Pak Rizal dan Ibu Puan,” imbuh Luhut.

Di tempat yang sama, Puan Maharani menyambut baik langkah Luhut. Menurut dia, sudah semestinya keempat Menko melakukan sinergitas dalam mengoordin­asi dan mengendali­kan kementeria­n dan lembaga di bawahnya.

Sebab, lanjut Puan, dibutuhkan irama dan program yang senada untuk menjalanka­n roda pembanguna­n nasional. ”Sehingga rakyat mendapatka­n dampaknya secara maksimal. Tidak berjalan sendiri-sendiri.”

Sementara itu, Rizal Ramli yakin koordinasi oleh empat Menko tersebut akan berjalan maksimal. ”Apalagi hubungan personal dan emosional di antara kami berempat bagus. Tidak ada masalah.” Tidak berhenti di situ. Secara maraton, kemarin Luhut juga mengoordin­asi 12 kementeria­n dan lembaga di bawahnya. Mulai Kemendagri, Kemenlu, Kemenhan, Kemenkum HAM, Kemen PAN-RB, Kejaksaan Agung, TNI, Polri, BIN, LSN, hingga Bakamla.

Khusus kepada lembaga penegak hukum, Luhut berharap Polri dan kejaksaan mampu menciptaka­n situasi hukum yang pro pembanguna­n. Sebab, berdasar catatannya, banyak dana, khususnya di daerah, yang tersendat penyerapan­nya. ”Alasannya takut salah,” tutur purnawiraw­an jenderal TNI tersebut.

Untuk itu, dia berharap penegakan hukum lebih mengedepan­kan proses pencegahan. Dia meminta Kejagung melakukan pengawasan dan pendamping­an kepada kepala daerah dalam menjalanka­n programpro­gramnya. ”Jadi, tidak ada lagi alasan pejabat di daerah untuk takut mengekseku­si dana.”

Jaksa Agung HM. Prasetyo yang hadir dalam kesempatan tersebut menyatakan kesiapanny­a. Menurut dia, pihaknya telah menyiapkan Tim Pengawal, Pengamanan, dan Pembanguna­n Daerah (TP4D). Tim tersebut akan memberikan pemahaman dan pendamping­an kepada kepala daerah. ”Sehingga tidak menabrak ketentuan-ketentuan yang ada,” ujarnya. (far/c6/nw)

 ??  ??
 ??  ?? Luhut Panjaitan
Luhut Panjaitan

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia