Rajapakse Gagal Berkuasa Lagi
KOLOMBO – Mimpi Mantan Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapakse untuk kembali ke dunia politik pupus di tengah jalan. Partai Aliansi Kebebasan Masyarakat Bersatu (UPFA) mengalami kekalahan dalam pemilu parlemen pada Senin (17/8). Karena kekalahan itu, peluang Rajapakse untuk menjadi Perdana Menteri (PM) Sri Lanka harus dikubur. ’’Mimpi saya untuk menjadi PM telah pudar. Saya menyerah. Kami telah kalah dalam pertarungan,’’ ujarnya kemarin (18/8).
Itu adalah pukulan telak kedua yang diterima Rajapakse. Pada Pemilu Presiden 8 Januari dia yakin menang. Namun, pria yang telah memimpin Sri Lanka selama hampir satu dekade tersebut ternyata dikalahkan mantan sekutu sekaligus menterinya, yaitu Maithripala Sirisena.
Saat kampanye pemilu parlemen beberapa waktu lalu lagilagi Rajapakse juga sangat pecaya diri bahwa partainya bakal menang. Namun, kepercayaan diri itu rontok kemarin, bahkan sebelum pengumuman resmi hasil pemilu keluar. ’’Kami menang di delapan distrik dan Partai Nasional Bersatu (UNP) menang di 11 dari 22 distrik. Ini artinya kami kalah. Ini adalah pertarungan yang sulit,’’ jelasnya.
Sejauh ini pengumuman resmi hasil pemilu belum keluar. Namun, tampaknya, tidak ada partai yang meraih suara dominan hingga 133 dari 225 kursi parlemen. Artinya, nantinya, harus ada koalisi untuk membentuk pemerintahan.
Karena Rajapakse harus berkoalisi, peluangnya untuk menjadi PM sangat kecil. Sebab, sebelumnya, Sirisena telah menyatakan tidak ingin Rajapakse menjadi PM-nya. Selama memerintah, Rajapakse cenderung lebih dekat dengan Tiongkok. Sementara itu, Sirisena dan PM saat ini sekaligus petinggi partai UNP Ranil Wickremesinghe lebih dekat dengan India. (AFP/AP/sha/c20/ami)