Baru 55 Persen Warga Tahu Pilkada
Hasil Survei IRDeS di Situbondo
SITUBONDO – Gaung pelaksanaan pilkada serentak belum tersiar secara merata. Di Kabupaten Situbondo, misalnya, banyak masyarakat yang belum tahu bakal ada hajatan politik pada 9 Desember 2015.
Hal itu terungkap dari hasil pengumpulan pendapat masyarakat yang dilakukan Institute for Regional Development and Studies (IRDeS) Kabupaten Situbondo. ” Tidak banyak masyarakat yang mengetahui apa, di mana, kapan, dan siapa yang akan berkompetisi dalam pilkada Kabupaten Situbondo pada 2015 ini,” terang Koordinator IrDes Situbon- do Arif Rahman kepada Jawa Pos Radar Situbondo kemarin (18/8).
Dari survei itu, lanjut Arif, diketahui, 45 persen publik masih belum tahu kapan dan siapa yang akan maju dalam pilkada Situbondo. Dengan kata lain, baru 55 persen warga yang sudah mengetahui agenda pemilihan bupati-wakil bupati Situbondo. ”Itu pun didominasi masyarakat dengan pendidikan terakhir SMA sebesar 30 persen,” ucapnya.
Menurut Arif, pengetahuan tentang pilkada lebih banyak dimiliki elite politik saja. ”Masih belum tersebar secara masif ke berbagai kalangan masyarakat,” ujar pria asal Pulau Raas tersebut.
Arif menjelaskan, salah satu penyebabnya adalah hampir semua tokoh politik terfokus pada persoalan pencalonan. Mereka lupa bahwa ada hal yang tidak kalah penting dalam menyukseskan pelaksanaan pilkada. ” Yakni masyarakat yang akan menjadi pemilih. Mereka masih buta akan hal tersebut. Akrobat politik hanya menjadi tontonan kalangan elite,” tuturnya.
Nah, jika tidak segera diatasi, hal itu bisa mengakibatkan rendahnya angka partisipasi publik dalam pilkada. Juga bisa memicu terjadinya pelanggaranpelanggaran saat pemilihan. ” Yang sudah pasti adalah akan banyak masyarakat yang tidak menyalurkan hak suaranya. Banyak yang golput,” terang dia.
Pilkada Situbondo akan diikuti tiga pasangan calon. Mereka adalah Abdullah Faqih Ghufron-Untung, Abdul Hamid Wahid-Achmad Fadil Muzakki Syah, dan Dadang Wigiarto (petahana bupati)-Yoyok Mulyadi.
Terpisah, Ketua KPU Kabupaten Situbondo Joedo Fadjar Riawan mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan sosialisasi ke masyarakat. ”Sejak PKPU (peraturan KPU) turun, sebenarnya kami sudah melakukan sosialisasi. PKPU itu kan turun 14 April. Mulai saat itu kami sudah sosialisasi kepada masyarakat,” jelasnya.
Mengenai hasil survei IRDeS, Joedo menganggapnya sebagai masukan yang bagus bagi KPU. ”Hasil survei temanteman ini akan menjadi bahan evaluasi KPU,” katanya. (bib/pri/c9/fal)