Jawa Pos

Joki Pembacok Bacabup Ditangkap di Bontang

-

LAMONGAN – Satu per satu pelaku pembacokan atas bakal calon bupati (bacabup) kubu independen, Mujianto, dapat diringkus polisi. Kemarin (18/8) giliran joki motor, Slamet Supriyadi, yang ditangkap tim gabungan Satreskrim Polres Lamongan dan Unit Opsnal Satreskrim Polres Bontang.

Slamet dibekuk di Jalan Arif Rahman Hakim, Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim). Sebelumnya, Slamet tinggal di Jalan Cut Nyak Dien, Bontang. Dia bekerja sebagai operator penggiling­an plastik.

Kasatreskr­im Polres Bontang AKP Ade Harri Sistriawan menyatakan, tersangka ditangkap di rumah salah seorang temannya di Jalan Arif Rahman Hakim sekitar pukul 03.00 Wita. Saat ditangkap polisi, tersangka tidak memberikan perlawanan.

’’Kami mendapat informasi dari Polres Lamongan bahwa salah seorang DPO (daftar pencarian orang, Red) mereka berada di Bontang. Setelah dilakukan penyelidik­an selama tiga hari, tersangka dapat kami amankan,’’ paparnya kemarin.

Sebelumnya, pembacokan terhadap Mujianto, 38, terjadi pada Senin (10/8) sekitar pukul 23.30. Mujianto dibacok dua pria tak dikenal di depan tokonya di Desa Sumberaji, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Jatim.

Korban terluka bacok di leher, siku, dan pergelanga­n tangan. Polisi telah mengamanka­n empat tersangka, yakni Edi Kamson (penerima order), Saiful Arif (eksekutor atau pembacok), M. Rojim (penyandang dana sekaligus otak pembacokan), dan Sutomo (kurir pengantar uang).

Sementara itu, Kasatreskr­im Polres Lamongan AKP Bambang Wijaya menjelaska­n, pembacokan tersebut terjadi saat korban hendak masuk ke dalam toko dan rumahnya. Dalam kasus itu, Slamet bertindak sebagai joki motor yang digunakan untuk mendatangi korban. Eksekutorn­ya adalah Saiful Arif. ’’Saat korban mau menutup pintu tokonya, dua pelaku (Saiful Arif dan Slamet, Red) datang. Lalu, seorang (Saiful Arif) membacok korban dengan senjata tajam. Korban mengalami luka parah,’’ terangnya.

Dibantu Polres Bontang, pihaknya berusaha mengumpulk­an barang bukti dan aliran dana yang sudah diterima tersangka. ’’Masih terus kami kembangkan. Nanti kasusnya ditangani Polres Lamongan,’’ jelasnya.

Slamet mengaku khilaf atas pembacokan itu. Dia mengaku awalnya dihubungi seorang teman di Lamongan untuk menjalanka­n aksi tersebut. ’’Habis Lebaran lalu, saya pulang ke Lamongan. Setelah menjalanka­n tugas (menjadi joki, Red), besoknya saya kembali ke Bontang. Sebab, istri saya mau melahirkan,’’ katanya.

Dia sudah menerima Rp 15 juta. Uang tersebut habis digunakan untuk membayar utang, keperluan pribadi, mabukmabuk­an, dan main perempuan.

Saat dikonfirma­si, Mujianto mengaku tidak kenal dengan para pelaku pembacokan. Tetapi, dia hanya mengetahui Rojim. ’’Saya tahu meski tidak kenal akrab,’’ ujarnya.

Satreskrim Polres Lamongan juga berhasil membekuk dua tersangka lainnya, Sutomo dan Yulianto. Sutomo dibekuk di Jogjakarta. Dia bertindak sebagai pembawa uang pemberian Rojim untuk diserahkan kepada Saiful Arif. Sementara itu, Yulianto merupakan mediator antara Edi Kamson selaku penerima order dengan Rojim. (gun/JPG/msu/nas/c23/dwi)

 ?? GUNTUR/BONTANG POST/JPG ?? AKHIR BURON: Slamet Supriyadi dikawal polisi setelah tertangkap.
GUNTUR/BONTANG POST/JPG AKHIR BURON: Slamet Supriyadi dikawal polisi setelah tertangkap.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia