Nyolong, Kesetrum, Dihajar Ramai-Ramai
WAGIYONO, 32, residivis asal Dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, apes benar. Saat asyik membobol toko milik Ahmad di Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, kemarin (18/8), dia kesetrum. Secara refleks, Wagiyono pun menjerit. Nah, gara-gara jeritannya tersebut, warga tahu bahwa ada maling. Dia lantas ditangkap dan dihajar ramai-ramai.
Sebenarnya ada dua pencuri. Tetapi, seorang pelaku kabur setelah banyak warga yang datang. ’’Identitas pelaku yang kabur itu sudah kami ketahui dan kami masukkan DPO (daftar pencarian orang),’’ kata Kapolsek Genteng Kompol Sumartono.
Pencurian di toko milik korban tersebut terjadi sekitar pukul 04.00. Wagiyono masuk ke toko dengan cara mencukit jendela. Di dalam toko itu, pelaku mengambil 60 bungkus rokok beraneka merek dan uang sekitar Rp 250 ribu. ’’Hasil curian itu dikeluarkan lewat jendela,’’ ujarnya.
Pelaku belum puas. Dia masih mencari barang berharga yang bisa diambil. Sialnya, ketika pelaku jalan-jalan di toko tersebut, badannya terkena aliran listrik hingga dia menjerit. ’’Jeritannya terdengar warga,’’ jelas Sumartono.
Curiga dengan suara dari dalam toko, tetangga tersebut menghampiri dan melihat ada barang yang mencurigakan di bawah jendela. Warga memberi tahu warga lain dan melapor ke polsek. ’’Pelaku berada di atas plafon,’’ ungkapnya.
Sejumlah warga di sekitar toko, rupanya, membuat pelaku ketakutan. Meski telah diminta turun dan menyerahkan diri, pelaku hanya diam dan sesekali berjalan-jalan di atas plafon. ’’ Terpaksa kami beri tembakan peringatan agar pelaku turun,’’ tegas dia.
Upaya polisi itu ternyata jitu. Mendengar suara tembakan, Wagiyono turun dan menyerahkan diri. Apesnya, saat maling tersebut mulai keluar dari rumah, puluhan warga langsung menyerbu dan menghajarnya hingga babak belur. ’’Jumlah warga terlalu banyak,’’ ucapnya. (c1/abi/c14/any)