Keluhkan Biaya Sekolah di SMKN 1
TULUNGAGUNG – Sebagian orang tua dan wali murid siswa kelas XI SMKN 1 Tulungagung mengeluhkan berbagai macam tarikan di sekolah tersebut. Mereka menilai sekolah tidak transparan dengan penggunaan dana itu. Setiap kali mereka meminta kejelasan penggunaan dana tersebut, pihak sekolah enggan memberikan perinciannya. Salah satunya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) yang dibayar per bulan Rp 190 ribu.
Kejengkelan mereka memuncak saat rapat bersama komite pada Sabtu (15/8). Dalam rapat itu, wali murid langsung disodori surat pernyataan bersedia membayar biaya kegiatan sekolah. ’’Tidak dijelaskan secara terperinci dalam surat itu berapa nominalnya serta kegunaan uang tarikan orang tua siswa dan wali murid,’’ ungkap Nanang, salah seorang wali murid, kemarin (18/8).
Dia bersama orang tua siswa lainnya berulangulang meminta transparansi anggaran sekolah. Namun, Nanang tidak pernah dijelaskan secara terperinci, termasuk berkaitan dengan dana bantuan operasional sekolah (BOS). ’’Setiap tahun SPP naik. Tahun ini naik menjadi Rp 190 ribu dari sebelumnya sekitar Rp 130 ribu,’’ kata Nanang.
Sekolah diharapkan bisa memberikan transparansi anggaran. Dengan begitu, orang tua bisa mengerti kebutuhan sekolah dan penggunaan dana yang sudah disetor. Selain itu, tanda bukti atau kuitansi pembayaran harus diberikan. ’’Kami harap ada transparansi. Pihak komite juga seharusnya berpihak kepada orang tua siswa,’’ jelasnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala SMKN 1 Tulungagung Apriliantuti menyatakan, pihaknya sudah mendapat restu dari dinas pendidikan dan kebudayaan (dikbud). Hal itu juga sudah sesuai dengan peraturan bupati (perbup) dan peraturan menteri (permen). Sekolah juga sudah melalui tahap musyawarah dengan orang tua siswa dan wali murid.
’’Saat rapat bersama itu, ada orang tua siswa yang ngotot, bahkan menunjukkan perbup. Saat akan saya jelaskan, dia menolak,’’ ungkapnya.
Dia mengungkapkan, setiap tarikan SPP sudah dimusyawarahkan bersama. Tetapi, ada segelintir wali murid yang tidak sepakat. Dia menambahkan, sekolah tidak membebani siswa miskin. Selain itu, besaran SPP dinilai paling murah dibandingkan dengan sekolah lain. (wen/ris/c15/any)