Jawa Pos

Hujan Gol di Medan, Serang, dan Solo

Madiun Putra Kembali Tumbang

-

SERANG – Kekuatan tak berimbang terlihat dalam pertanding­an hari ketiga Piala Kemerdekaa­n 2015 yang berlangsun­g kemarin sore dan tadi malam. Di Stadion Teladan Medan, PSMS menang telak atas Persires dengan skor 5-2 (2-1). Di Stadion Manahan Solo, PPSM Magelang melumat Persibangg­a dengan skor 5-1. Dan, di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Banten, Perserang menghajar Mojokerto Putra dengan skor 4-0 (00). Berkat kemenangan tersebut, tiga tim itu memimpin klasemen sementara di grup masing-masing dengan nilai 6 (lihat klasemen).

Pada pertanding­an lain, tuan rumah Madiun Putra menuai malu untuk kali kedua setelah dikalah- kan PSS Sleman dengan skor 0-1. Begitu pula Persis Solo yang dipaksa bermain imbang 0-0 oleh PSIR Rembang. Dengan hasil itu, Madiun Putra bakal sulit lolos ke babak berikutnya. Sebab, saat ini mereka terjeremba­p di posisi juru kunci grup D tanpa satu poin pun. Memang masih ada tiga pertanding­an. Namun, lawanlawan­nya cukup berat, kecuali Persbo Jaya.

Sementara itu, Mojokerto Putra yang juga menderita dua kali kekalahan saat ini menduduki posisi juru kunci. Peluang untuk lolos pun cukup berat, meski masih menyisakan tiga laga.

Dalam laga melawan Perserang tadi malam, sejatinya Mojokerto Putra mampu mendominas­i pertanding­an sejak babak perta- ma. Mereka mampu membangun serangan dari berbagai lini. Mereka pun lebih menguasai jalannya pertanding­an. Hanya, barisan depan tim asal Jawa Timur tersebut kurang tajam.

Sebaliknya, meski lemah dalam penguasaan bola, Perserang lebih unggul dalam finishing touch. Walhasil, pada babak kedua, sedikit peluang berhasil mereka konversi menjadi gol. Gol- gol itu dicetak Nanang Asripin (55’ dan 66’), Sigit Hermawan (61’), dan Tri Handoko (82’).

Setelah pertanding­an, skuad Mojokerto Putra tidak mampu menutupi kekecewaan­nya. Manajer Hendro Ismiarso mengatakan, kekalahan tersebut diderita karena skill skuadnya tidak merata. Menurut Hendro, salah satu kelemahan terbesar tim besutan Ashari itu adalah lini depan yang kurang cekatan.

’’Lini depan kami kurang tajam sehingga banyak peluang yang harusnya berbuah gol terbuang sia-sia,’’ keluh Hendro setelah pertanding­an. ’’Kami sudah berusaha membongkar pasang formasi. Namun, hasilnya sama saja, tidak ada perubahan,’’ ucap pria berusia 59 tahun tersebut.

Di sisi lain, pelatih Perserang Widyantoro mengungkap­kan, timnya mampu meraih kemenangan karena bermain baik di babak kedua. Permainan bagus tersebut tak terlepas dari bongkar pasang lini depan yang dilakukann­ya. Tinton Suharto yang pergerakan­nya sudah terbaca lawan ditarik keluar dan digantikan Nanang Asripin. ( dik/JPNN/c17/ko)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia