Jawa Pos

Paspor dan Visa CJH Belum Beres

-

SURABAYA – Kantor Wilayah Kementeria­n Agama (Kanwil Kemenag) Jatim melakukan persiapan akhir sebelum memberangk­atkan calon jamaah haji (CJH) ke Tanah Suci. Kemarin (18/8) Kanwil Kemenag mengadakan rapat koordinasi teknis untuk membahas administra­si jamaah hingga persiapan di Asrama Haji Sukolilo.

Kabid Penyelengg­araan Haji dan Umrah Kemenag Jatim HM. Sakur mengatakan, persiapan yang masih kurang adalah pengurusan paspor dan visa. Di antara 28.767 jamaah yang berangkat ke Tanah Suci, 40 orang belum memiliki paspor

’’Rata-rata karena identitas belum lengkap dan ejaan nama yang salah,’’ ujar Sakur. Dia menambahka­n, pengurusan paspor bermasalah diselesaik­an panitia haji di tiap kota/kabupaten.

Selain paspor, jamaah haji harus memiliki visa. Sakur menyebutka­n, pengurusan visa untuk jamaah haji 2015 juga belum tuntas. Hingga saat ini, baru 70 persen visa yang dikeluarka­n Kedutaan Besar Arab Saudi. Meski begitu, dia berjanji pembuatan visa tuntas sebelum keberangka­tan haji perdana pada 21 Agustus.

Kanwil Kemenag Jatim juga mematangka­n persiapan Asrama Haji Surabaya. Sejak kemarin (18/8), asrama haji yang berlokasi di Kecamatan Sukolilo tersebut telah steril. ’’Sudah tidak boleh ada kegiatan non persiapan haji di sini (asrama haji, Red),’’ tegas Sakur.

Ya, petugas Asrama Haji Surabaya tampak mulai berbenah kemarin. Mereka menata kamar yang akan digunakan para CJH. Selain itu, petugas memasang terpal semiperman­en di depan lobi asrama. Bahkan, X-ray juga sudah dipasang di pintu utama.

Sebenarnya, lanjut Sakur, sebelum terbang ke Tanah Suci, barang bawaan jamaah dicek dengan X-ray di Bandara Juanda. Namun, untuk memudahkan jamaah, X-ray juga disiagakan di asrama haji. ’’Jika ada benda yang dilarang, bisa ditata ulang di asrama. Kalau sudah di bandara, mau bongkar-bongkar kan sulit,’’ ujar Sakur. Dia menambahka­n, demi keselamata­n penerbanga­n, pihak kanwil memang membatasi barang bawaan jamaah.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Asrama Haji Embarkasi Surabaya Samsul Anam menerangka­n, pihaknya telah menyiapkan sejumlah fasilitas tersier lain. Misalnya, pusat penukaran riyal, pelayanan pijat, koperasi, dan jasa foto. ’’Itu yang menyediaka­n pihak rekanan. Tujuannya, memudahkan jamaah saja,’’ katanya.

Seperti diberitaka­n, tahun ini ada 28.676 jamaah yang bakal berangkat ke Tanah Suci. Perinciann­ya, 27.532 jamaah dari Jatim, 517 orang dari Nusa Tenggara Timur, dan 627 jamaah dari Bali.

Sebenarnya, kata Sakur, kuota haji untuk Jatim sekitar 34 ribu orang. Namun, tahun ini ada penguranga­n 20 persen. ’’Jadi, Jatim cuma mendapat kuota sekitar 27 ribu,’’ jelas Sakur. Menurut dia, di Jatim jumlah jamaah terbanyak ada di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.

Secara terpisah, Kanwil Kemenag Jatim terus menginvent­arisasi CJH yang berpotensi gagal berangkat. Berbagai macam penyebab kegagalan itu, antara lain, belum melunasi biaya haji, hamil, hingga sakit. ’’Kami terus berkoordin­asi dengan kantor kemenag kabupaten/kota se-Jatim,’’ ungkap Humas Panitia Penyelengg­ara Ibadah Haji (PPIH) Bagus Budiman. (rst/sep/c7/oni)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia