Sambari Halim Masih Terkaya
KPU Tunggu Data Jumlah Harta Terakhir
GRESIK – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik masih menunggu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirimkan laporan harta kekayaan para kandidat calon bupati dan calon wakil bupati (cabupcawabup) Gresik. Kekayaan mereka baru dibeberkan ke publik setelah penetapan calon, 24 Agustus. Siapa calon terkaya?
Ketua KPU Gresik Akhmad Roni menyatakan memang belum menerima salinan resmi laporan harta kekayaan dari KPK. Sejauh ini, lembaganya baru menerima salinan penyerahan laporan harta kekayaan oleh keenam kandidat ke KPK. Sebab, para kandidat itu menyerahkan laporan harta kekayaan pada 7 Agustus lalu atau hari terakhir perbaikan syarat administratif.
Roni menambahkan, KPU bakal mengumumkan seluruh laporan kekayaan kandidat jika mereka resmi menjadi cabup-cawabup. ”Sebab, selama proses verifikasi, bacabup maupun bacawabup belum tentu lolos menjadi cabup/ cawabup,” kata Roni.
Dalam pilkada, seluruh kandidat memang diwajibkan menyetorkan laporan kekayaan. Laporan itu merupakan daftar kekayaan terakhir menjelang ikut pilbup.
Meski belum diterima secara resmi, laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) bisa dilihat di website resmi KPK. Sebab, empat di antara enam calon dalam pilbup Gresik sudah rutin melaporkan harta mereka.
Bacabup dari PDIP-PAN-Gerindra Husnul Khuluq, misalnya. Berdasar LHKPN 2013, saat dia berstatus kepala dispendik Bojonegoro, total kekayaannya mencapai Rp 2,189 miliar.
Pasangannya, Achmad Rubaie, juga menyetorkan LHKPN terakhir pada 2013. Saat itu dia masih berstatus anggota DPR periode 2009–2014. Total harta kekayaan politikus PAN tersebut mencapai Rp 3,46 miliar.
Yang juga rutin melaporkan harta kekayaan adalah duet incumbent Sambari Halim Radianto-Moh. Qosim (SQ). Dalam LHKPN terakhirnya pada Januari 2014, total kekayaan Sambari mencapai Rp 18,87 miliar. Yang banyak, antara lain, berupa kendaraan yang dia peroleh selama aktif sebagai pengusaha. Adapun kekayaan bacawabup Moh. Qosim berdasar LHKPN 2014 mencapai Rp 3,28 miliar.
Hanya kekayaan duet Achmad Nurhamim-Junaidi (Arjuna) yang hingga kini belum tercatat di database LHKPN KPK. (ris/c7/roz)