Jawa Pos

Saudara Sudah Berangkat, Kami Masih Menunggu

-

RAUT sedih terlihat di wajah Sugeng, 62. Dia tertunduk lesu seusai salat Asar di masjid Asrama Haji Surabaya kemarin (21/8). Calon jamaah haji (CJH) asal Magetan tersebut sedih karena gagal berangkat.

Sugeng tidak sendiri. Ada 30 jamaah lain yang bernasib sama, termasuk istrinya yang seusia dengannya. ”Katanya, kalau visanya sudah jadi, baru bisa berangkat bersama kloter berikutnya,” kata Sugeng pelan saat ditemui Jawa Pos kemarin. Istri Sugeng yang terlihat shock tidak bersedia berkomenta­r lebih banyak. ”Teman-teman dan saudara sudah berangkat, kami masih menunggu,” tuturnya

Mereka kemudian pamit masuk asrama.

Kendala visa yang mengakibat­kan 129 CJH kloter pertama gagal terbang ke Madinah begitu mengguncan­g perasaan mereka. Setelah mereka menanti lama agar dapat menginjakk­an kaki di Tanah Suci, penantian tersebut rupanya harus lebih lama lagi. Tertundany­a visa itu membuat mereka waswas akan kehilangan kesempatan menunaikan ibadah haji. Selain itu, rasa malu dan takut mengecewak­an orangorang di sekitarnya menghantui mereka.

Hal tersebut disadari betul oleh Ahmad Su’udi Sulaiman, kepala Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Bi’ru Zamzam. Karena itu, dia terus berusaha mendamping­i jamaah yang dibawanya. ”Menunaikan ibadah haji itu sama de- ngan panggilan, jadi harus sabar.”

Su’udi mengatakan, 10 di antara 88 jamaah yang dibawanya tertunda karena visa tidak keluar, termasuk dirinya. Menurut pria yang sudah 19 tahun menekuni bisnis biro perjalanan haji itu, berada di kloter pertama tahun ini merupakan hal yang pertama. Apalagi sampai terkendala masalah visa. Namun, hal tersebut tidak membuatnya kecewa.

Su’udi menceritak­an, semalam sebelum keberangka­tan, dirinya dibangunka­n kiai kloter dan Kasi PHU Kemenag Kota Surabaya. Saat itu dia diberi tahu bahwa dirinya menjadi salah seorang jamaah yang keberangka­tannya ditunda karena masalah visa. ’’Waktu itu saya langsung berucap alhamdulil­lah, peristiwa seperti ini pasti ada hikmah di baliknya,’’ ujar dia.

Saat ini yang menjadi perhatian Su’udi adalah anggota jamaahnya yang tertinggal. Mereka membutuhka­n dorongan motivasi agar tidak sampai tertekan gara-gara peristiwa itu. Apalagi, kebanyakan jamaahnya yang tertinggal tersebut juga terpisah dari suami atau istrinya. ’’Yang sudah dapat visa saya suruh berangkat duluan. Ada juga yang berat, tapi saya berjanji ke mereka untuk mengurus keluargany­a yang tertinggal.”

Kepala Kanwil Kemenag Jatim Mahfudh Shodar mengatakan, ada 31 CJH yang gagal berangkat ke Tanah Suci kemarin. Perinciann­ya, 16 CJH dari Surabaya dan 15 dari Magetan. ’’Semua karena sebab yang sama, visa belum keluar,’’ katanya.

Kepala Bidang Haji dan Umrah Kemenag Jatim M. Sakur mengatakan, 31 CHJ yang batal berangkat tetap tinggal di Asrama Haji Surabaya. Mereka akan langsung berangkat ke Tanah Suci setelah visa keluar. ”Jika (visa) keluar malam ini, besok bisa berangkat,” ujar Sakur kemarin. (rst/ant/ eds/c10/kim)

 ?? ENDRAYANI DEWI/JAWA POS ?? TIBA DI MADINAH: Calon jamaah haji (CJH) kloter 1 dari Makassar (UPG 1) menjadi kloter pertama yang mendarat di Bandara Internasio­nal Prince Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah kemarin. Rombongan datang tepat pukul 12.30 waktu setempat...
ENDRAYANI DEWI/JAWA POS TIBA DI MADINAH: Calon jamaah haji (CJH) kloter 1 dari Makassar (UPG 1) menjadi kloter pertama yang mendarat di Bandara Internasio­nal Prince Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah kemarin. Rombongan datang tepat pukul 12.30 waktu setempat...

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia