Jawa Pos

Kekompakan Mertua-Menantu

-

KALAU ada anak yang sifatnya serupa dengan tindak tanduk orang tua, tentu wajar. Bahkan, kemiripan itu tergambar dalam sebuah peribahasa: air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.

Tapi, yang terjadi di Barito Kuala, Kalimantan Selatan, ini, yang kompak dalam kelakuan justru mertua dan menantu. Celakanya lagi, kekompakan mereka tersebut diperlihat­kan dalam perbuatan negatif: mencuri.

Jadilah Aban, 54, si mertua, dan Hadiansyah, 35, si menantu, sama-sama berurusan dengan polisi

Sejak April lalu keduanya menjadi spesialis pencuri rumah yang berlokasi di pinggir sungai.

Seperti dilansir Radar Banjarmasi­n ( Jawa Pos Group) kemarin (21/8), kiprah Aban dan Hadiansyah berakhir setelah aparat Polsek Berangas yang di-back up Resmob Polda Kalsel membekuk keduanya di rumah masingmasi­ng Sabtu dini hari pekan lalu (15/8). Dari tangan mertua dan menantu tersebut, polisi berhasil menyita sarana yang mereka gunakan untuk beraksi. Misalnya satu unit kelotok (perahu kecil). Juga barang-barang yang diduga hasil pencurian dari beberapa lokasi.

Di hadapan polisi, mertua dan menantu yang merupakan residivis kasus yang sama itu mengaku hanya dua kali melakukan pencurian di wilayah Barito Kuala. ”Itu pun khusus untuk rumah kosong saja,” ucap Hadiansyah. Lalu, mengapa bukannya mengingatk­an, malah ikut mencuri bersama mertua? ”Lagi butuh duit untuk kebutuhan keluarga,” dalihnya.

Kalau melihat rekam jejak keduanya yang sama-sama residivis, bisa jadi pemicunya bukan sekadar kebutuhan. Tapi, sifat dan hobi keduanya memang sama. Barangkali air cucuran atap sekarang memang tak cuma jatuh di pelimbahan, tapi juga muncrat ke sekitarnya. (shn/ma/dye/JPG/c9/ttg)

 ?? WAHYU KOKKANG/JAWA POS ??
WAHYU KOKKANG/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia