Tak Ada Liga Spanyol di Layar Televisi
JAKARTA – Primera Division 2015–2016 bergulir akhir pekan ini. Namun, Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan bintang-bintang dari Liga Spanyol tidak hadir di televisi nasional. RCTI yang memegang hak siar resmi melepaskannya.
Keterbatasan jangkauan dan biaya yang cukup mahal menjadi alasan RCTI untuk melepaskan Primera Division. Padahal, tayangan itu melekat dengan image mereka
”Secara khusus, sebenarnya kami tidak melepas La Liga,” ujar Direktur Program dan Produksi RCTI Dini Putri saat dihubungi Jawa Pos tadi malam (21/8). Dia menjelaskan, alasan naiknya cost atas program tersebut membuat pihaknya harus realistis merancang program berikutnya.
Tayangan kompetisi sepak bola Eropa sebetulnya masih mendapatkan tempat di hati pemirsa sepak bola Indonesia. Secara umum, TV swasta nasional masih bergeliat dalam menyiarkan kompetisi liga Eropa. Walaupun, di sisi lain, tantangan besar muncul dari pihak TV berbayar yang kian melebarkan ekspansi ke sejumlah kota besar.
Liga Eropa yang masih menjadi komoditas utama TV swasta terbukti cukup ampuh dalam menjaga image, share, maupun TV rating. Dalam perkembangannya, TV swasta nasional harus bersaing dengan sangat keras dengan sejumlah TV berbayar.
Sebagai gambaran, untuk memegang hak siar penuh Liga Spanyol saja, TV swasta harus merogoh kocek ratusan miliar rupiah untuk durasi tiga musim. Angka itu cukup fantastis jika TV dihadapkan pada peluang revenue yang didapatkan dari para sponsor.
Dini menyampaikan, kesulitan yang dialami TV swasta nasional adalah tantangan untuk mengakhiri dominasi TV berbayar.
Liga Champions dan Liga Inggris juga memantik persaingan antara TV pemegang hak siar. Ahmed Ganda, anggota tim kreatif sport SCTV, menyebutkan bahwa ketertarikan pemirsa terhadap Liga Inggris tetap stabil. ”Dalam satu big match, terkadang juga memunculkan share yang cukup signifikan,” ujarnya. (nap/c11/nur)