Jawa Pos

DKPP Terima 23 Pengaduan

-

JAKARTA – Dewan Kehormatan Penyelengg­ara Pemilu (DKPP) mulai kebanjiran pengaduan terkait dengan pelaksanaa­n pilkada serentak 2015. Mayoritas melaporkan kinerja KPU daerah yang dinilai tidak sesuai dengan aturan. DKPP memilih berhati-hati dalam menyikapi pengaduan yang mayoritas berasal dari bakal calon kepala daerah itu.

Data DKPP menunjukka­n, sejak Juli hingga 20 Agustus, 23 pengaduan masuk. Pada Juli, ada empat pengaduan yang berasal dari calon perseorang­an. Sementara itu, bulan ini pengaduan berasal dari calon yang diusung parpol.

Anggota DKPP Nur Hidayat Sardini menjelaska­n, sebagian pengadu merupakan pasangan calon yang pendaftara­nnya ditolak KPU.

”Mereka mengingink­an pem- berian kesempatan untuk bisa mengikuti pilkada,” katanya saat dikonfirma­si kemarin (21/8). Penolakan KPU itu bukan tanpa alasan. Pasangan tersebut ditolak karena tidak bisa memenuhi persyarata­n pendaftara­n yang ditetapkan.

Hidayat menjelaska­n, DKPP pada prinsipnya tidak menangani tahapan pilkada. Wewenang DKPP ada pada penegakan kode etik penyelengg­ara pemilu. Untuk tahapan pilkada, sesuai dengan UU, ada mekanisme sengketa yang bisa dimanfaatk­an. Hal itu terbukti pada kasus pilkada Ketapang, Kalimantan Tengah, di mana harus dilakukan verifikasi ulang.

DKPP masih meneliti seluruh pengaduan yang masuk agar bisa diputuskan bentuk tindak lanjutnya. Hidayat menolak berkomenta­r mengenai peluang diterima atau ditolaknya pengaduan para bakal calon kepala daerah itu.

Sementara itu, Komisioner KPU Arief Budiman menuturkan bahwa pihaknya masih mengumpulk­an data dari KPU-KPU daerah mengenai sengketa dan gugatan yang dialamatka­n kepada KPU. ”Dapat rekomendas­i apa dari panwas, disengketa­kan apa, datanya sedang kami minta,” ujarnya.

Dia mencontohk­an, ada KPU daerah yang dilaporkan ke DKPP, tapi belum ada komisioner­nya yang dipanggil. Dia belum bisa memastikan KPU daerah itu diadukan atau tidak. Sebab, pengaduan maupun materinya tidak diinformas­ikan. ”Kami akan menunggu kalau memang benar diadukan,” ucap dia. (byu/c11/ca)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia