Suplemen Lokal Tumbuh Signifikan
Tertopang Larangan Impor
SURABAYA – Industri farmasi merupakan salah satu industri yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi di semester pertama. Selain itu, industri farmasi adalah industri yang menjadi penopang pertumbuhan industri di Indonesia. Salah satunya, Berlico Farma, perusahaan yang bergerak di bidang farmasi. ”Salah satu yang mendongkrak pertumbuhan adalah adanya produk baru di semester pertama kemarin,” kata General Manager PT Berlico Mulia Farma (BMF) Ludwig Brasali kemarin (21/8).
PT Berlico meluncurkan tiga produk baru tahun ini. Salah satunya adalah suplemen daya tahan tubuh untuk dewasa dan anak pada April lalu. Selain suplemen daya tahan tubuh, PT Berlico meluncurkan suplemen vitamin E dan vitamin C pada September dan Desember tahun ini. ”Berlico memang fokus menyasar pasar suplemen tahun ini karena potensinya bagus. Setiap tahun konsumsi suplemen selalu tumbuh,” kata Ludwig.
Pertumbuhan PT Berlico pada semester I 2015 mencapai 13 persen. Sementara pada semester kedua, PT Berlico menargetkan pertumbuhan 20–25 persen. ”Adanya tiga produk baru tersebut mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan kami, yakni 5–10 persen,” lanjut Ludwig. ”Kami memilih suple- men karena produk ini bukan hanya obat, tetapi sudah menjadi gaya hidup. Bukan hanya di Indonesia, di negaranegara maju pun konsumsi suplemen selalu mengalami pertumbuhan,” kata Product Development & Promotion Manager PT Berlico Marissa.
Diperkirakan, pasar suplemen di Indonesia selalu tumbuh 10–15 persen. ”Semua orang ingin sehat sehingga berlomba-lomba untuk mengonsumsi suplemen,” jelas Marissa.
Apalagi, menurut Ludwig, pasar suplemen dalam negeri semakin menjanjikan karena peraturan larangan impor suplemen. ”Padahal, pasar suplemen impor bisa tumbuh di atas 50 persen. Kami mulai masuk ke pasar yang mereka tinggalkan,” ujar Ludwig. Selain itu, PT Berlico membidik pasar kelas menengah bawah untuk suplemen. Sedangkan mayoritas suplemen impor berada di pasar menengah ke atas. (vir/c22/agm)