Jawa Pos

Ekspor Batu Mulia Dipersulit

-

SOAL ekspor, Indonesia juga masih terkendala. ”Batu mulia yang kita ekspor itu kebanyakan barang mentah, bongkahan batunya. Kalaupun bukan barang mentah, paling hanya barang semijadi, batu yang dipoles, begitu. Bukan barang jadi yang bisa langsung dipakai,” papar Sujatmiko yang juga wakil ketua umum bidang ESDM Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat itu.

Padahal, jika Indonesia bisa mengekspor barang jadi dari batu mulia, nilai tambah yang didapat bisa berkali-kali lipat. Untuk itu, Mang Okim berharap ekspor batu mulia yang berupa barang mentah dikurangi. Sebab, selain konsumsi dalam negeri makin bertambah, nilai batu mulia yang sudah menjadi barang hasil manufaktur akan lebih mahal.

Jika hal itu bisa dilakukan, Indonesia berpotensi menjadi negara dengan potensi bisnis batu mulia yang menggiurka­n. Apalagi, saat ini nilai ekspor batu mulia dalam bentuk barang jadi masih kalah dibanding Tiongkok dan Taiwan. Beberapa barang jadi yang bisa diekspor antara lain tasbih, perhiasan, pembatas buku, dan lukisan yang dipadu dengan batu mulia.

Mang Okim juga mengeluhka­n ekspor batu mulia yang dipersulit. Dia bercerita, pernah ada enam kontainer batu mulia yang akan diekspor, tapi digagalkan pihak bea cukai di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

”Katanya barangnya itu nilainya Rp 1 triliun dan potensi kerugian pajaknya Rp 500 juta sampai Rp 600 juta. Padahal, kalau saya lihat itu barang tidak sampai Rp 5 miliar nilainya. Jadi, pemerintah mengekspos kasus itu hampir sama seperti kasus narkoba. Padahal, seharusnya industri yang memajukan batu mulia ini dikasih penghargaa­n,” papar pria asal Pamekasan, Madura, tersebut. (rin/c9/agm)

 ?? M. ALI/JAWA POS ?? GERAKKAN EKONOMI: Suasana pameran dan kontes batu mulia 2015 di Mangga Dua Square, Jakarta, 5-9 Agustus.
M. ALI/JAWA POS GERAKKAN EKONOMI: Suasana pameran dan kontes batu mulia 2015 di Mangga Dua Square, Jakarta, 5-9 Agustus.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia