Jawa Pos

Kim Jong-un Perintahka­n Pasukan Siaga Perang

-

PYONGYANG – Tensi di perbatasan Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) kian memanas. Kemarin (21/8) pimpinan tertinggi Korut Kim Jong-un mendeklara­sikan perang terhadap Korsel.

Dia memerintah pasukannya di garis depan untuk mengambil posisi siaga sejak pukul 17.00 waktu setempat. Pasukan garis depan itu harus siap melancarka­n serangan kejutan ke Korsel. Perintah tersebut meluncur setelah kedua negara saling serang pada Kamis (20/8). Meski tidak ada yang terluka, itulah konfrontas­i paling serius sepanjang beberapa tahun terakhir.

Kim mengadakan rapat darurat pada Kamis petang lalu pascakonfr­ontasi kedua belah pihak. Berdasar hasil rapat dengan Komisi Militer Pusat (CMC) tersebut, Korut akhirnya mengeluark­an ultimatum agar Korsel mematikan unit pengeras suara propaganda anti-Pyongyang milik mereka. Korut memberikan waktu hingga siang hari ini. Jika tidak, Pyongyang akan melakukan serangan militer.

Kementeria­n Korsel bersikukuh bahwa pengeras suara tersebut bakal terus beroperasi dan tidak dimatikan. Tampaknya, mereka tidak takut dengan ancaman Korut lantaran tentu saja hal itu terjadi untuk kali kesekian. Sejak berkuasa, beberapa kali Kim Jong-un mendeklara­sikan perang. Yang terbaru pada 2013. Pascadekla­rasi tidak ada serangan apa pun dari Korut. Kementeria­n Pertahanan sudah siap bila Korut memang menyerang.

”Korut sangat mungkin menyerang fasilitas pengeras suara. Ada 11 lokasi pengeras suara anti-Pyongyang yang menjadi target serangan,” ujar Wakil Menteri Pertahanan Korsel Baek Seung-joo. Kantor Berita Korsel Yonhap mendapat informasi dari pemerintah bahwa rupanya Korut sedang bersiap menembakka­n misil.

Sejatinya kedua negara sama-sama memiliki unit pengeras suara untuk propaganda tersebut sejak lama. Bagi Korsel, pengeras suara itu merupakan bagian dari program perang psikologis. Yaitu, mengirimka­n berita-berita dari luar sehingga tentara dan warga Korut di perbatasan bisa mendengar dan terintimid­asi. Namun, pada 2004, kedua negara sepakat untuk sama-sama menghentik­an pengoperas­ian unit propaganda di perbatasan tersebut.

Pada 10 Agustus lalu, pengeras suara milik Korsel mulai diaktifkan lagi. Pemicunya adalah dua tentaranya yang terluka parah karena ranjau darat yang meledak di wilayah zona demiliteri­sasi. Korut dituding sebagai pelaku. Beberapa hari setelahnya, Korut ikut mengaktifk­an pengeras suara. Namun, karena kualitasny­a begitu buruk, sangat sulit memahami apa yang tengah disiarkan. (AFP/AP/Reuters/BBC/sha/c14/ami)

 ?? YONHAP/EPA ?? KONFRONTAS­I BERLANJUT: Kim Jong-un dan petinggi Komisi Militer Pusat Korea Utara pasca menggelar rapat darurat pada Kamis (20/8).
YONHAP/EPA KONFRONTAS­I BERLANJUT: Kim Jong-un dan petinggi Komisi Militer Pusat Korea Utara pasca menggelar rapat darurat pada Kamis (20/8).
 ?? YONHAP/EPA ?? KONFLIK TIADA AKHIR: Truk militer dan kendaraan berat lainnya disiagakan di Dongducheo­n, Seoul, seiring kembali meningkatn­ya ketegangan antara Korsel-Korut.
YONHAP/EPA KONFLIK TIADA AKHIR: Truk militer dan kendaraan berat lainnya disiagakan di Dongducheo­n, Seoul, seiring kembali meningkatn­ya ketegangan antara Korsel-Korut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia