Jawa Pos

Tumpahan Minyak Cemari Pantai

Dampak Bocornya Pipa JOB-PPEJ

-

TUBAN – Dalam waktu tidak sampai sehari, ceceran minyak di perairan n wilayah Kecamatan Palang akibatat bocornya pipa Joint Operating Body dy Pertamina Petrochina East Java ( JOBBPPEJ) pada Kamis siang lalu (20/8) sudahah tiba di pantai kemarin pagi (21/8). Ceceranan minyak tersebut terlihat mencemari pantaitai Desa Kradenan, Kecamatan Palang.

Ceceran minyak itu menyerupai gumm palan seperti lumut. Warnanya hitam pekat dan berbau. Wujud minyak ceceranan tersebut sangat mencolok. Diduga, ceceran minyak yang tumpah di laut tersebut terseret angin yang berembus ke barat hingga akhirnya mendarat di pantai.

Menurut Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tuban Faisol Rozi, kemarin sore ceceran minyak itu sudah mendarat di pantai Sukolilo, Kecamatan Tuban, yang berjarak sekitar 5 kilometer sebelah barat Kradenan. Dia memperkira­kan, hari ini (22/8) ceceran minyak yang terbawa angin

tersebut bakal sampai di Ke- camatan Jenu Jenu.

Dia meminta JOB-PPEJ bertanggun­g jawab dengan menyedot minyak yang tumpah dan tercecer itu. Berdasar laporan nelayan, kata dia, tumpahan minyak tersebut juga terperangk­ap mata jaring dan pukat. ’’Kalau ini dibiarkan, (tumpahan minyak itu) bisa merusak biota laut,’’ tuturnya saat dihubungi tadi malam.

Sekretaris HNSI Tuban M. Muslih berharap tim survei JOB-PPEJ turun ke lokasi untuk melihat pipa minyak yang bocorboc tersebut. Dia menyatakan, sesuai denganden ketentuan, pipa itu harus ditanam sedalamsed minimal 4 meter. ’’Selama ini belumbelu pernah disurvei apakah benar ditanamdit­a sedalam itu,’’ katanya.

Sunaryo,Su 60, seorang nelayan Kradenan, mengakumen mengetahui banyak gumpalan yangyan tercecer di pantai. Setelah mengamati, dia memastikan bahwa gumpalan tersebut adalahad ceceran minyak.

Sementara itu, Senior Security and P Public Relations JOB-PPEJ Yoga S. Utomo m mengakui bocornya pipa minyak ters tersebut. Tetapi, sampai sejauh ini belum dike diketahui penyebab kebocorann­ya. Tim JOB JOB-PPEJ masih menyelidik­i.

Dia menyatakan, penanganan dilakukan sejak kebocoran minyak itu dapat diketahui. ’’Sudah diantisipa­si dengan menutup valve dan hari ini (kemarin, Red) dilanjutka­n dengan menutup pipa yang bocor. Rencananya sudah bisa normal kembali besok (hari ini, Red) atau dalam waktu dua hari ke depan,’’ terang dia. Untuk mengatasi ceceran minyak di laut, ungkap Yoga, JOBPPEJ sudah mulai membersihk­an.

Field Manager Operation Superinten­dent JOB-PPEJ Fauzy A. Mayanullah mengungkap­kan dalam rilisnya tadi malam bahwa tim yang diturunkan saat ini fokus pada pipa bawah laut yang berjarak 1 km dari Palang Station. Tim tersebut berasal dari kantor Mudi/Central Processing Area (CPA) Desa Rahayu, Kecamatan Soko, dan Terminal Penampunga­n Minyak Terapung (FSO) Cinta Natomas.

Menurut dia, selama ini JOB-PPEJ mengoperas­ikan dua pipa penyalur lewat darat dari CPA ke Palang Station. Dua jalur pipa bawah laut itu menuju terminal penampunga­n minyak terapung- kapal FSO Cinta Natomas. m

Pipa tersebut, terang Fauzy, berfungsi menjalanka­n operasi transfer produksi minyak dari Lapangan Sukowati, Lapangan Mudi, dan titipan minyak Pertamina EP Aset 4 Cepu dan PEPC (Geolink).

Berdasar hasil penelitian, kata dia, tim JOB-PPEJ menemukan kebocoran berasal dari salah satu jalur pipa bawah laut tersebut. Untuk menghentik­an dua unit pompa transfer dari tiga unit yang tersedia, tim menutup katup pipa bawah laut di Palang Station yang bocor. (ono/ds/c10/dwi)

 ?? SRI WIYONO JAWA POS RADAR BOJONEGORO ?? RUGIKAN NELAYAN: Tumpahan minyak mencemari pantai Desa Kradenan, Kecamatan Palang, Tuban, kemarin. Warga menunjukka­n minyak yang tercecer di pantai (foto bawah).
SRI WIYONO JAWA POS RADAR BOJONEGORO RUGIKAN NELAYAN: Tumpahan minyak mencemari pantai Desa Kradenan, Kecamatan Palang, Tuban, kemarin. Warga menunjukka­n minyak yang tercecer di pantai (foto bawah).
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia