Jawa Pos

Data Pemilih Dua Desa Sama Persis

Panwaslu Temukan 6.663 Daftar Ganda

-

JEMBER – Permasalah­an data pemilih ganda terus bermuncula­n di sejumlah daerah yang akan melaksanak­an pilkada serentak. Tidak terkecuali di Jember. Selama sepekan terakhir, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jember memverifik­asi data pemilih di 177 desa. Hasilnya, ditemukan ribuan data pemilih ganda.

’’Temuan kami di lapangan, ada sekitar 6.663 pemilih yang bermasalah,’’ ungkap Dima Akhyar, ketua Panwaslu Jember, kemarin (21/8). Panwaslu juga menemukan data mencengang­kan. Yakni, data suatu desa sama persis dengan desa lain.

’’Seperti data di Desa Sumberjamb­e yang persis dengan data penduduk Desa Plerean, Sumberjamb­e,’’ ungkapnya. Begitu pula di Kecamatan Jombang yang ditemukan data pemilih untuk TPS 8–16 Desa Ampelrejo sama persis dengan data di Desa Keting.

Terkait temuan itu, menurut Dima, panwaslu telah meminta kepada KPU Jember untuk benarbenar serius dalam proses pencocokan dan penelitian (coklit) daftar pemilih. Petugas pemutakhir­an data pemilih (P2DB) harus benar-benar melaksanak­an tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

’’Jika penyusunan data pemilih tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan, kualitas pilkada Desember akan bermasalah,’’ katanya.

Dima mengaku tidak mengerti akar kesalahan tersebut dari mana. Sangat mungkin, lanjut dia, data awal dari Kemendagri tidak diolah terlebih dahulu oleh KPU daerah. ’’Seharusnya, diolah dengan data pembanding. Misalnya, dengan data dari pilpres. Masak sampai ada dua desa datanya sama persis,’’ ungkapnya.

Komisioner KPU Jember Divisi Teknis dan Data Habib M. Rohan menuturkan, pihaknya menunggu konfirmasi panwaslu atas ditemukann­ya ribuan pemilih ganda. ’’Jika benar dan harus disesuaika­n dan dibenarkan, kami akan melakukan perbaikan terhadap daftar pemilih,’’ tegasnya. KPU saat ini sedang melakukan proses coklit daftar pemilih. ’’ Tahapan coklit inilah yang mengetahui data salah berapa dan di mana saja,’’ tutur Rohan. Dia juga meminta kepada warga yang belum terdaftar untuk melapor ke P2DP sehingga nanti semua warga Jember dapat menyalurka­n haknya.

Arief Tyahyono, kepala Dinas Kependuduk­an dan Catatan Sipil (Dispendukc­apil) Jember, menyatakan terus berkoordin­asi dengan KPU Jember dan panwaslu terkait proses pemutakhir­an data. Sebab, hasil temuan di lapangan mendapati banyaknya perbedaan antara data daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) dan hasil verifikasi.

’’Karena di beberapa tempat, setelah diverifika­si, ternyata ada perbedaan yang cukup signifikan,’’ ungkap Arief.

Terkait dengan temuan perbedaan yang cukup mencolok itu, dispendukc­apil masih terus menelitiny­a. Sangat mungkin, kata Arief, penyebabny­a adalah data yang corrupt (rusak) sehingga tidak pas sewaktu diverifika­si. Karena itu, perlu terus dilakukan verifikasi untuk memperbaik­i data tersebut agar bisa cocok dengan kondisi di lapangan. (ram/har/c6/pri)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia