Satu Pasangan Calon Dua Walpri
BLITAR – Simulasi pengamanan pemilihan kepala daerah (pilkada) semakin sering dijumpai. Kemarin (21/8) giliran Polisi Resor (Polres) Blitar yang melakukan latihan pengamanan untuk menghadapi hajatan politik pada 9 Desember mendatang.
Dalam simulasi kemarin, diskenariokan adanya kelompok yang ingin mengacaukan pelaksanaan pilkada. Sempat terjadi aksi kejar serta baku tembak antara polisi dan perusuh di Jalan Merdeka, tepatnya depan kantor wali kota Blitar. Berkat kesigapan aparat, para pelaku berhasil dibekuk.
Kasubbaghumas AKP Glengsong Trianto mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk persiapan untuk mengamankan pemilihan wali kota (pilwali) Blitar. ”Sebelum pelaksanaan pilwali dimulai, kami menggelar latihan pengamanan untuk mengantisipasi gangguan saat gelaran pilwali,” ungkapnya.
Simulasi dilaksanakan selama dua hari, mulai Kamis (20/8) hingga Jumat (21/8), dengan materi yang berbeda. Pada hari pertama, simulasi pengamanan bertujuan mencegah amuk massa. Lalu, pada hari kedua, simulasi dilakukan untuk mencegah kelompok pengacau melakukan teror. ”Hari kedua, simulasi kami fokuskan pada pengejaran kelompok pengacau keamanan,” terangnya.
Menurut dia, polisi akan mengamankan pilwali secara menyeluruh. Mulai pe- laksanaan kampanye, pengawalan logistik, pemungutan dan penghitungan suara, hingga penetapan hasil oleh KPU. ”Polisi akan mem- back up penuh keamanan hingga pilwali usai,” terang dia.
Bukan hanya itu, lanjut dia, polisi juga akan memberikan pengamanan kepada paslon. Rencananya, tiap paslon diberi dua personel polisi yang didapuk sebagai pengawal pribadi (walpri). ”Khusus untuk keamanan paslon, kami akan back up 24 jam,” katanya.
Dalam pilwali Blitar, akan ada dua paslon yang berkompetisi. Yakni, Samanhudi Anwar (petahana bupati)Santoso serta Mochsin-Dwi Sumardianto. ( ful/ziz/c11/fal)