Reformasi Prima
Pemerintah Targetkan November Terpilih Ketua Satlak Baru
JAKARTA – Pemerintah akhirnya mendengar tuntutan publik akan adanya perubahan dalam tubuh Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Kamis lalu (20/8) Kemenpora melakukan pertemuan tertutup untuk merumuskan langkahlangkah reformasi Prima. Hal itu harus dilakukan karena hasil buruk pada multievent terus terjadi.
Dalam pertemuan tersebut, Kemenpora diwakili Gatot S. Dewa Broto. Dia bertemu secara langsung dengan anggota Dewan Pelaksana Satlak Prima. ’’Salah satu yang kita bahas adalah pergantian ketua umum,’’ kata Gatot kemarin (21/8).
Sejauh ini, muncul tujuh nama calon Kasatlak Prima. Yaitu, Suwarno (Kasatlak saat ini), Achmad Sucipto, Lukman Niode, Richard Sam Bera, Anton Subowo, Prof Mulyana, dan Sadik Al-Gadri. Namanama itu akan menjalani fit and proper test pekan depan. Plus beberapa rangkaian seleksi lainnya, direncanakan pada awal November Menpora Imam Nahrawi diharapkan bisa melantik Kasatlak baru.
Menurut Gatot, pergantian Kasatlak bukan satusatunya agenda dalam mereformasi Prima. Banyak hal lain yang harus dibenahi organisasi yang menggantikan Program Atlet Andalan (PAL) itu. ’’ Tata kelola organisasi, sistem komando, dan target harus. Banyak faktor,’’ sebutnya.
Salah satu permasalahan yang harus dicarikan solusi adalah struktur prima yang terlalu gemuk. Jumlah personel, mulai Kasatlak hingga kepala seksi, bisa sampai 50 orang. Itu belum memperhitungkan staf-staf pegawai di Satlak Prima. Padahal, keberadaan mereka bertujuan untuk menjalankan fungsi pengarah dan evaluator. Teknis pembinaan atlet dan lain-lain diselenggarakan induk organisasi olahraga.
’’Ya, perampingan adalah salah satu agenda pem- benahan yang akan kita lakukan,’’ tutur Gatot.
Permasalahan lain yang tidak kalah pelik adalah rangkap jabatan. Kasatlak Prima Suwarno juga menjabat wakil ketua umum KONI. Sadik AlGadri yang menjabat koordinator cabang olahraga bela diri sekaligus menjadi Sekjen PJSI.
Di sisi lain, Ketua Dewan Pakar PB PRSI sekaligus salah satu calon Kasatlak Prima, Lukman Niode, menyatakan bahwa sudah saatnya dilakukan perbaikan di Satlak Prima. Jika tidak, prestasi Indonesia akan terus terpuruk.
Mantan legenda renang Indonesia era 80-an itu mengaku siap memberikan solusi untuk peningkatan prestasi olahraga Indonesia. ’’Saya tidak melihat dari segi siapa bersaing dengan siapa, yang penting adalah putra-putri yang terbaik saja,’’ jelasnya. (mid/c19/ang)