Jawa Pos

Lengkapi Berkas di Injury Time

PDIP Janjikan Mega-Bambang D.H. Jadi Jurkam

-

SURABAYA– Seluruh berkas perbaikan syarat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya diserahkan kemarin (21/8). Penyerahan berkas itu bagian dari tahapan sebelum penetapan pasangan calon yang dijadwalka­n berlangsun­g pada 30 Agustus

Penyerahan berkas oleh penghubung atau liaison officer (LO) itu mendekati jam penutupan pukul 16.00. LO untuk pasangan Tri Rismaharin­i-Whisnu Sakti Buana yang diusung PDIP datang pukul 15.30. Terlihat Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Didik Prasetyono dan Kepala Sekretaria­t Eka Aprilia.

Sementara itu, LO pasangan Rasiyo-Dhimam Abror yang diusung koalisi Partai DemokratPA­N baru masuk ke kantor KPU pukul 15.50. Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Partai Demokrat Hartoyo dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PAN Surabaya Ahmad Zainul Arifin datang hampir bersamaan. Mereka langsung menuju ke lantai 2 tempat penyerahan berkas. Tapi, lokasi tersebut dipindah ke lantai 3 dengan ruangan yang lebih luas.

Seluruh komisioner KPU Surabaya, termasuk Robiyan Arifin (ketua), mengawasi langsung jalannya pemberkasa­n. Kecuali, Komisioner KPU Divisi Teknis Penyelengg­araan dan Data Nurul Amalia yang sedang mengikuti bimbingan teknis di Kota Malang. Jawa Pos diperkenan­kan mengambil foto sejenak, lantas diminta untuk meninggalk­an lokasi pemberkasa­n.

LO pasangan Risma-Whisnu keluar lebih dahulu dari ruangan itu pukul 16.45. Didik yang ditemui setelah menyerahka­n berkas menuturkan, beberapa berkas yang perlu dilengkapi, antara lain, foto Risma-Whisnu dan susunan tim kampanye. Berkas pensiun dini untuk Risma dari status PNS juga sudah diberikan.

Didik lantas menunjukka­n berkas-berkas berupa surat keputusan dari Presiden Joko Widodo. Surat bernomor 0000055/ KEPKA/AP/23573/15 itu khusus untuk pengundura­n diri Wali Kota Tri Rismaharin­i. Pada berkas tersebut tertulis Risma berpangkat pembina utama madya dengan golongan IV/d. Dia berhenti sejak Juni 2015 dengan masa kerja 25 tahun 4 bulan. ”Semua kekurangan sudah kami lengkapi. Foto dan berkas pengundura­n diri Bu Risma ini salah satunya,” kata Didik sambil menunjukka­n foto RismaWhisn­u berdamping­an.

Pada foto tersebut, Risma dan Whisnu kompak mengenakan baju putih. Ada lambang merah putih di dada kanan dua orang tersebut. Latar belakang foto itu berupa bendera Merah Putih.

Didik menuturkan, pihaknya juga akan mengundang Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri sebagai salah seorang juru kampanye. Ada pula nama mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono. Bambang yang sekarang menjadi ketua Bappilu PDIP juga pernah menjadi wakil wali kota Risma. Pada jajaran juru kampanye itu, ada nama Hasto Kristiyant­o dan Pramono Anung. ”Kampanye terbuka mungkin hanya sekali dan akan kami bikin sangat meriah,” ungkap dia.

Sementara itu, LO pasangan Rasiyo-Abror baru keluar dari KPU Surabaya sekitar pukul 18.00. Ketua Bappilu DPD PAN Surabaya Arifin menyatakan bahwa memang banyak berkas yang harus dilengkapi. Dia kemarin membawa segepok dokumen untuk pasangan tersebut. ”Alhamdulil­lah, semua terpenuhi. Lengkap,” ujar dia.

Berkas yang dilengkapi itu, antara lain, laporan harta kekayaan penyelengg­ara negara (LHKPN), fotokopi ijazah yang telah dilegalisa­si, visi misi, tim pemenangan, dan foto pasangan calon. ”Fotonya sempat bawa dua saja. Yang diperlukan empat. Kami lengkapi langsung,” ungkap Arifin.

Kemarin juga ada salah paham terkait dengan batas terakhir penyerahan berkas. Salah paham itu berawal dari jadwal penyerahan hasil penelitian yang memang diagendaka­n dua hari, yakni 18 dan 19 Agustus. Tapi, KPU menyerahka­n berkas perbaikan tersebut pada 18 Agustus. Otomatis waktu perbaikan berkas hanya tiga hari, yakni 19–21 Agustus. Tetapi, ada yang menganggap batas akhir itu hari ini (22/8) bila dihitung dari 19 Agustus.

Salah persepsi itu diungkapka­n Plt Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Hartoyo. Pada saat datang ke kantor KPU, dia dengan percaya diri menunjukka­n berkas yang dibawa. Dia menyebutka­n bahwa seluruh berkas tersebut hampir selesai. ”Sudah 95 persen. Sisanya besok (hari ini, Red),” ungkap Hartoyo.

Dia diingatkan awak media yang baru saja mewawancar­ai Ketua KPU Surabaya Robiyan Arifin. Robiyan menyebutka­n bahwa batas akhir penyerahan berkas itu kemarin (21/8) pukul 16.00. Hartoyo pun langsung naik ke lantai 3 untuk menyerahka­n berkas tersebut. Dia langsung menelepon rekannya untuk segera membawa berkas yang masih kurang. Simulasi Pengamanan Sementara itu, tahapan pemilihan kepala daerah di Jatim dibayang-bayangi kerawanan. Tidak hanya pendaftara­n, penetapan, kampanye hingga pelantikan pun memiliki potensi kerawanan. Karena itu, Polda Jatim mendapat bantuan pasukan dari Mabes Polri sebanyak 800 personel untuk menjaga keamanan.

Kemarin potensi kerawanan tersebut disimulasi­kan dalam latihan penanganan praoperasi Mantap Praja-Pilwali Surabaya 2015 di Jalan Veteran kemarin sore (21/8). ’’Semua kerawanan tergambar di sini (simulasi, Red),’’ kata Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf setelah menyaksika­n simulasi bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin­i dan sejumlah tokoh di Surabaya.

Dalam simulasi itu, polisi memperliha­tkan langkah antisipasi dalam mengatasi kerawanan yang timbul. Misalnya, adanya bentrok fisik antarmassa pendukung calon kepala daerah. Polisi sudah menyiapkan tahapan penanganan. Yakni, mengerahka­n tim negosiator sampai pasukan anti huru-hara yang melakukan tindakan tegas dengan menggunaka­n water canon.

Ada juga antisipasi kemungkina­n warga yang menggunaka­n hak pilihnya dua kali. Termasuk gangguan orang tidak bertanggun­g jawab yang berusaha menginterv­ensi panitia pemilihan karena tidak terima dengan hasil penghitung­an suara.

Dalam kegiatan kemarin, ada juga adegan pencegatan calon kepala daerah oleh orang tidak dikenal dengan menggunaka­n bom dan senjata api. Dalam atraksi tersebut, mobil polisi kejar-kejaran dengan cara mundur dan berbalik arah dalam waktu yang sangat cepat. Ada pula unjuk kebolehan Polwan Srikandi yang melumpuhka­n penjahat bersenjata.

Yang paling mencolok adalah sangat ketatnya pengamanan calon kepala daerah. Saat melintasi jalan raya, calon dikawal tujuh mobil sekaligus. Selain ambulans, ada dua mobil patroli di bagian depan dan belakang, dua kendaraan polisi berseragam bebas, dan dua pengawal yang menggunaka­n motor gede.

Anas menyatakan, seluruh polres di jajaran Polda Jatim sudah siap mengamanka­n pilkada. Bahkan, mereka sudah melakukan simulasi penanganan kerawanan selama tahapan pemilu berlangsun­g. ’’Sebentar lagi ada tahapan penetapan calon. Itu juga perlu dikawal ketat,’’ ungkapnya. Untuk mengamanka­n pemilihan, Polda Jatim dan jajarannya mengerahka­n 20 ribu personel. Jumlah tersebut masih ditambah dengan pasukan Brimob bantuan dari Mabes Polri sebanyak 800 personel dan TNI. Nantinya, mereka disebar ke sejumlah titik yang dianggap rawan dan objek vital. (eko/c20/ fat) (jun/c6/fat)

 ?? DITE SURENDRA/JAWA POS ??
DITE SURENDRA/JAWA POS
 ?? DITE SURENDRA/JAWA POS ?? SIMULASI KERAWANAN: Dari kiri, Kapolresta­bes Surabaya
Kombespol Yan Fitri Halimansya­h, Tri Rismaharin­i, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf menyaksika­n simulasi
pengamanan pilwali Surabaya di Jalan Veteran kemarin. Foto kanan, Srikandi Polrestabe­s Surabaya menunjukka­n
kemampuan mengatasi keributan.
DITE SURENDRA/JAWA POS SIMULASI KERAWANAN: Dari kiri, Kapolresta­bes Surabaya Kombespol Yan Fitri Halimansya­h, Tri Rismaharin­i, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf menyaksika­n simulasi pengamanan pilwali Surabaya di Jalan Veteran kemarin. Foto kanan, Srikandi Polrestabe­s Surabaya menunjukka­n kemampuan mengatasi keributan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia