Skenario Cadangan Pindah Embarkasi Solo
Jika Juanda Terdampak Gunung Raung Lagi
SURABAYA – Cuaca cerah menaungi pemberangkatan kloter perdana calon jamaah haji (CJH) di Bandara Juanda kemarin (21/8). Sebanyak 419 CJH turun dari 10 bus DAMRI secara bergantian mulai pukul 09.15 di apron terminal utara (T1).
Kloter pertama diisi 235 CJH asal Magetan dan sisanya 179 orang dari Surabaya. Sejumlah pendamping dari panitia penyelenggara ibadah haji Kanwil Kemenag Jatim terlihat membantu perpindahan CJH lansia naik ke pesawat. Mereka menapaki anak tangga setinggi 5 meter bergantian ke dalam kabin pesawat Boeing 747-400 Saudi Arabian Airlines SV 5501.
Sesuai dengan jadwal, pesawat berbadan lebar itu take off pukul 10.30. Perjalanan ditempuh selama hampir tujuh jam menuju Bandara Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah, sekitar pukul 17.05 waktu setempat pada hari yang sama. Waktu Indonesia Barat (WIB) lebih cepat enam jam dari waktu Saudi.
MENUJU TANAH SUCI: Kelompok terbang (kloter) pertama calon jamaah haji embarkasi Surabaya memasuki pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5501 di Bandara Internasional Juanda kemarin.
Penerbangan kloter perdana dari Bandara Juanda itu sekaligus menandai dimulainya musim haji 2015 sampai kedatangan kloter terakhir (64) pada 26 Oktober 2015. ’’Kami bersama panitia gabungan berupaya maksimal melayani tamu Allah. Termasuk kemungkinan penerbangan di sini terganggu dampak aktivitas Gunung Raung,’’ ungkap General Manager Angkasa Pura (AP) I Juanda Yanus Suprayogi di selasela pelepasan.
Jika abu vulkanis Gunung Raung di perbatasan Banyuwangi-Jember kembali berdampak ke Juanda, jajaran AP I menyiapkan skenario pemindahan embarkasi ke bandara terdekat. Yakni, Bandara Adisumarmo, Solo. Langkah tersebut sama dengan yang dilakukan sehari menjelang Lebaran 2015. Penu- tupan Juanda karena bencana alam tidak terhindarkan selama gunung berapi aktif di seputaran Jatim beraktivitas tinggi.
Di tempat yang sama, Kepala Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya Dadun Kohar turut mendorong pelaksanaan angkutan haji dari Juanda berjalan lancar. ’’Kami yakin, on time performance (OTP) untuk penerbangan haji yang tahun lalu yang mencapai 98 persen, pada tahun ini bisa 100 persen,’’ ujarnya.
Optimisme itu berdasar meningkatnya OTP dari tahun ke tahun. Meski melayani sampai 64 kloter selama 24 jam, dia berharap operasi penerbangan reguler dari maupun menuju Juanda tidak sampai terganggu. Penempatan pesawat haji berkapasitas 480 seat di apron T1 sisi timur membuat akses bus pengantar masuk apron menjadi lebih dekat. (sep/c5/fat)