Jawa Pos

Ban Mobil Pecah, Dua Orang Tewas di Tol

-

SIDOARJO – Kecelakaan maut di jalan tol kembali terjadi. Darnadi, warga Nguluhan, Tuban, dan Faisol Muhtadi, warga Kedung Anyar, Surabaya, meninggal setelah mobil yang mereka tumpangi tidak terkendali dan menghantam pembatas tol Juanda–Waru di Km 7 kemarin (21/8).

Peristiwa tragis tersebut terjadi sekitar pukul 08.00. Saat itu, mobil Daihatsu Feroza nopol S 698 HG yang membawa korban melaju dari arah Juanda– Waru. Mobil tersebut dikemudika­n Darnadi yang tidak lain merupakan pemilik mobil.

”Informasin­ya, mereka berdua mau berangkat kerja ke Surabaya. Itu berdasar keterangan mertua korban (Darnadi, Red) yang tinggal di Waru,’’ kata salah satu sumber Jawa Pos di kepolisian. Berdasar keterangan keluarga Darnadi, keduanya diketahui merupakan rekan sekantor.

Saat melaju di jalan tol, sebuah insiden menimpa keduanya. Mobil Darnadi itu mengalami pecah ban. Kendaraan warna hijau tersebut lantas sulit dikendalik­an, oleng ke kanan, dan menabrak pembatas darurat tol berupa rantai dan tiang besi.

Sebelum benturan terjadi, Darnadi sebenarnya masih sempat mengerem mobilnya.

Itu terlihat dari bekas pengereman sepanjang 7 meter di lokasi kejadian. Berhubung mobil dalam kecepatan tinggi, kendaraan tersebut sulit dihentikan. Bahkan, mobil sempat nyelonong ke arah berlawanan (Waru–Juanda) dan terguling tiga kali. Mobil lantas berhenti menghadap ke timur di bahu jalan tol arah Waru–Juanda.

Insiden itu mengakibat­kan mobil ringsek di bagian sisi kanan. Diduga karena tidak memakai sabuk pengaman, Darnadi dan Faisol terlempar ke luar mobil. Darnadi akhirnya tewas di lokasi kejadian. Pemuda yang baru tiga bulan menikah itu mengalami luka parah di bagian kepala.

Faisol sebenarnya masih bertahan setelah kecelakaan. Petugas PJR dan Jasa Marga sempat menyaksika­n pria berusia 35 tahun itu menggerakk­an kepala. Namun, kondisinya terus memburuk. Dia meninggal dalam perjalanan ke RS Bhayangkar­a Polda Jatim.

Kanit Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Jatim II AKP Edi Purwanto memastikan bahwa peristiwa tersebut murni kecelakaan tunggal. Musibah tragis itu terjadi karena kendaraan korban mengalami pecah ban. ’’Kami menduga, saat itu kendaraan dalam kecepatan tinggi. Saat kami periksa, kondisi bannya memang sudah halus,’’ ujar Edi.

Perwira dengan tiga balok di pundaknya itu menambahka­n, kedua korban tewas sama-sama mengalami luka di bagian kepala. Selain benturan dengan kaca mobil, luka itu disebabkan benturan dengan aspal.

Dihubungi secara terpisah, Kanit Lakalantas Polres Sidoarjo Ipda Wardaya menjelaska­n, pihaknya mengambil alih perkara tersebut dari petugas PJR Tol Jatim II. Saat ini petugas terus menyelidik­i peristiwa maut itu. ’’Kami masih mengumpulk­an keterangan para saksi. Kebetulan tidak ada CCTV di sekitar lokasi,’’ ujar Wardaya.

Pria kelahiran Madiun itu menambahka­n, pihaknya juga belum bisa memastikan apakah korban ikut rombongan road race yang sempat diisukan. Wardaya menegaskan, sejauh ini belum ada informasi terkait hal tersebut. ’’Keluarga masih shock. Mereka masih sulit dimintai keterangan,’’ tambah Wardaya.

Sementara itu, setelah mendapat kabar tentang kecelakaan tersebut, sekitar enam orang keluarga Darnadi berdatanga­n ke Rumah Sakit Bhayangkar­a. Mereka masih berharap bahwa kabar tewasnya anggota keluarga mereka tidak benar. ”Ini tadi pamitnya ya ke rumah temannya yang di Sawahan itu. Terus, kami dapat kabar kalau mobilnya kecelakaan,” terang salah seorang anggota keluarga Darnadi.

Dua polisi tampak berbincang dengan perwakilan keluarga. Mereka membawa tas ransel hitam milik Darnadi. Samar-samar terdengar polisi berusaha menjelaska­n kecelakaan yang menimpa korban. Kemudian, petugas mempersila­kan keluarga untuk menunggu proses otopsi jenazah.

Berdasar pantauan Jawa Pos, hingga menjelang salat Jumat, baru keluarga Darnadi yang tampak di RS Bhayangkar­a. Sementara itu, keluarga Faisol belum terlihat. (hen/did/c6/fat)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia