Polisi Temukan Blue Ice Palsu
SURABAYA – Maraknya peredaran narkoba tidak hanya melahirkan varian baru, tapi juga menyajikan fakta lain, yakni ramainya peredaran narkoba palsu. Yang terbaru, polisi berhasil membongkar peredaran narkoba palsu jenis blue ice.
Narkoba tersebut ditemukan saat anggota Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polrestabes Surabaya menyelidiki peredaran blue ice di Surabaya. Penyelidikan itu dilakukan karena polisi mendengar narkoba jenis sabu-sabu yang dikenal limited edition tersebut banyak beredar di Surabaya.
Untuk memastikannya, polisi melakukan pelacakan yang memakan waktu cukup lama. Pengedar sangat berhati-hati ketika melayani pembeli, terutama wajah baru. Mereka pun menjaga diri dengan beragam cara agar tidak mudah tertangkap. ”Penjual hanya mau meranjau barangnya. Kalau diajak ketemuan sama sekali tidak mau,” kata Kepala Satreskoba Polrestabes Surabaya AKBP Bambang Tjahjo Bawono.
Polisi pun menuruti kemauan pengedar dengan cara memesan dan barang diranjau. Akhirnya polisi berhasil mengantongi blue ice. Narkoba tersebut kemudian dites di laboratorium untuk memastikan kandungannya. Hasil uji itu sangat mengejutkan. Sabu-sabu yang berharga cukup mahal tersebut ternyata palsu.
Bambang mengatakan, sekilas sabu-sabu itu hampir sama dengan blue ice yang asli. Bentuknya kristal kebiru-biruan yang selama ini menjadi pembeda utama narkoba jenis tersebut dengan yang umumnya beredar. Termasuk, ketika dibakar di dalam bong, narkoba itu mengeluarkan warna biru.
Tapi, warna dan nyala biru tersebut ternyata rekayasa. Sebab, blue ice itu ternyata sabu-sabu biasa yang berwarna kristal putih. Warna biru tersebut muncul karena sabu-sabu dipolesi pewarna. ”Pasti yang bikin sudah banyak mencoba. Kalau tidak teliti, dikiranya memang blue ice asli,” jelasnya.
Perwira dengan dua melati di pundak itu menambahkan, sabusabu jenis blue ice palsu tersebut memiliki kadar berbahaya dua kali lipat dari yang konvensional. Menurut Bambang, sabu-sabu sudah sangat berbahaya. Nah, blue ice palsu itu malah ditambah pewarna yang kemudian dibakar dan diisap.
Sabu-sabu palsu jenis itu, duga Bambang, muncul karena harganya yang relatif mahal. Di pasaran harga blue ice dua kali harga sabu-sabu kristal putih. Misalnya, di pasaran sabu-sabu dijual Rp 1,250 juta per gram, sedangkan blue ice Rp 2,5 juta. Bisa terlihat keuntungan yang didapat pengedar. (eko/c9/git)