Jawa Pos

PTN Tetapkan Kuota Bidikmisi

Sesuai dengan Ketentuan Kemenriste­k-Dikti

-

SURABAYA – Setelah penerimaan mahasiswa baru selesai dilakukan, Kementeria­n Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenriste­k-Dikti) menetapkan kuota untuk penerima bidikmisi. Jumlah kuota di setiap perguruan tinggi negeri (PTN) berbeda.

Di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), misalnya. Sekretaris Lembaga Pengembang Pendidikan, Kemahasisw­aan, dan Hubungan Alumni (LP2KHA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Ismaini Zain menyatakan, Kemenriste­k menetapkan kuota bidikmisi untuk PTN tersebut sebesar 630 mahasiswa. Jumlah tersebut didapat dari 456 mahasiswa yang daftar ulang melalui seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) dan 151 yang daftar ulang melalui seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN). ’’Masih ada sisa 23 mahasiswa. Ini akan kami isi dari D-3,’’ ungkapnya.

Kuota tersebut ditetapkan dari Kemenriste­k-Dikti berdasar hasil pemetaan. Ismaini bersyukur jumlah yang ditetapkan Kemenriste­kDikti tidak kurang dari jumlah mahasiswa bidikmisi yang sudah diterima lewat SNM PTN dan SBM PTN. Bila jumlahnya melebihi kuota yang ditetapkan, bisa jadi ITS harus mengurangi mahasiswa bidikmisi yang telah diterima.

Sementara itu, Universita­s Negeri Surabaya (Unesa) menerima kuota 1.110 mahasiswa untuk bidikmisi tahun ini. Jumlah tersebut menurun daripada tahun lalu yang mencapai 1.300 mahasiswa. Selama ini penerimaan bidikmisi Unesa memang tergolong banyak ketimbang PTN lainnya di Surabaya.

Kasubag Registrasi dan Statistik Biro Administra­si Akademik & Pengembang­an Sistem Informasi (BAAK PSI) Unesa Sugeng Waluyo menjelaska­n, sejauh ini ada 535 mahasiswa yang diterima lewat SNM PTN. Namun, ada 22 orang yang tidak daftar ulang. Melalui jalur SBM PTN, diterima 581 mahasiswa. Namun, yang tidak daftar ulang mencapai 42 mahasiswa. ’’Ada 1.052 yang sudah fix. Kekurangan­nya akan dicari dari mahasiswa D-3 atau yang diterima melalui jalur mandiri Unesa,’’ terangnya.

Direktur Kemahasisw­aan Unair Eko Supeno menambahka­n, kuota bidikmisi yang diterima Unair dari Kemenriste­k-Dikti mencapai 830 mahasiswa pada tahun ini. Jumlah itu meliputi seluruh mahasiswa baru sarjana maupun program diploma. ’’Kuota yang ditentukan tersebut tidak berbeda jauh daripada tahun sebelumnya,’’ katanya.

Namun, menurut dia, Unair belum menerima secara pasti jumlah 830 mahasiswa. Sebab, setelah dilakukan survei ulang, ditemukan enam mahasiswa yang ternyata tidak memenuhi per- syaratan bidikmisi. Mahasiswa baru itu langsung ditawari dengan pembayaran UKT (uang kuliah tunggal). ’’Ada yang UKT golongan II dan ada pula yang jadi UKT golongan III,’’ ujarnya. Penentuan golongan UKT itu disesuaika­n kemampuan ekonomi mahasiswa masing-masing.

Sementara itu, Universita­s Pembanguna­n Nasional (UPN) Veteran Jatim menerima 386 mahasiswa bidikmisi. Wakil Rektor 1 UPN Veteran Jatim Ramdan Hidayat mengungkap­kan bahwa jumlah tersebut be- lum disesuaika­n kuota yang ditentukan Kemenriste­k-Dikti. ’’Kami belum mendapatka­n laporan secara pasti mengenai kuota bidikmisi,’’ tuturnya.

Walau begitu, dia menuturkan, UPN bakal menyesuaik­an penerimaan bidikmisi sesuai kuota yang ditetapkan. ’’ Tentunya, kami bakal menyesuaik­an. Kalau harus dikurangi atau ditambah,’’ ucapnya. Apabila jumlah kuota kurang dari 386, dia menyatakan bahwa UPN akan melakukan seleksi ulang. (ina/bri/c20/ai)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia