Jawa Pos

Terancam Sanksi Tidak Boleh Mengajar

-

Surabaya juga belum lepas dari persoalan tersebut. Menurut Purwo, masih banyak PTS yang memiliki dosen lulusan S-1. Dari 75 PTS di Surabaya, tercatat 617 dosen baru mengantong­i ijazah S-1. Mereka tersebar di 24 universita­s, 5 politeknik, 29 sekolah tinggi, 13 akademi, dan 4 institut.

Banyaknya dosen yang masih lulusan S-1 disebabkan beberapa faktor. Salah satunya, banyak tenaga pendidik yang ketika direkrut bergelar S-1 dan mereka belum melanjutka­n ke jenjang S-2. ”Bisa jadi, rekrutmen semacam itu disebabkan kurangnya calon tenaga pendidik yang memenuhi persyarata­n jenjang pendidikan,” katanya.

Persoalan lain, banyak dosen berijazah S-1 yang kesulitan melanjutka­n ke jenjang S-2. Misalnya, jurusan teknik pertambang­an. ”Itu kan susah lanjutkan S-2-nya. Maka, kebanyakan terkendala di situ,” ungkapnya.

Faktor usia juga menjadi penyebab lain. Beberapa dosen lulusan S-1 berusia di atas 40 tahunan. Mereka rata-rata sudah malas melanjutka­n studi. ”Hal itu justru dapat merugikan pihak individu, mahasiswa, juga kampus,” imbuhnya.

Purwo mengatakan, jika ada dosen yang masih mengantong­i ijazah S-1 hingga akhir Desember tahun ini, pangkatnya akan diturunkan menjadi tenaga administra­si. ” Tidak boleh lagi mengajar,” tegasnya. Dispensasi diberikan apabila yang bersangkut­an sedang menempuh studi lanjutan (S-2).

Dia juga mengingatk­an kampus tentang surat edaran (SE) dari Kemenriste­k Dikti mengenai nisbah dosen/mahasiswa dan sanksinya yang diterbitka­n pada Januari 2015. SE itu menegaskan rasio minimal dosen dengan mahasiswa. Misalnya, untuk prodi eksakta minimal rasio dosen dan mahasiswa adalah 1:30. Sementara itu, prodi noneksakta adalah 1:45. ”Jika hal itu tidak dipenuhi, kampusnya bisa dinonaktif­kan,” ujar Purwo.

Untuk itu, dia mengimbau setiap dosen yang masih mengantong­i ijazah S-1 segera melanjutka­n studi mereka. Hal itu bertujuan untuk meningkatk­an kualitas tenaga pendidik, termasuk kampus tempat mereka mengajar. ” Yang terpenting adalah kesadaran diri masing-masing untuk meningkatk­an kualitas diri. Pemerintah juga sudah menyiapkan banyak beasiswa,” paparnya. (ara/c6/fat)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia