Adu Inovasi Fashion Hijab
SURABAYA – Putri Septiana terlihat tenang mengikuti Lomba Fashion Hijab kemarin sore (21/8). Meski umurnya terpaut cukup jauh dari peserta lain, dia tetap percaya diri. Dengan cekatan, Putri berdandan hingga wajahnya tertutup make-up dengan pulasan yang rapi.
’’Belajar sendiri make-up. Ikut acara ini ingin nunjukin bakat,’’ ungkapnya.
Putri tidak terlalu memikirkan menang atau kalah. Siswa SMP Muhammadiyah II itu menyatakan hanya mencari pengalaman. ’’Biar ke depan saya ngerti cara memadukan make-up dengan hijab yang baik,’’ terangnya.
Putri merupakan satu di antara 18 peserta yang mengikuti lomba di Gedung Balai Pemuda Surabaya tersebut. Bertema inovasi pembelajaran pembuatan jilbab dengan sentuhan etnik, para peserta diwajibkan memadukan kreasi hijab dengan make-up.
Lomba tersebut merupakan salah satu rangkaian Pameran Widya Wahana PNFI (Pendidikan Nonformal dan Informal) 2015. Thussy Apriliyandari, ketua panitia, menjelaskan, ada dua hal yang harus dilakukan peserta dalam lomba, yakni penataan dan peragaan.
Dia menambahkan, lomba tersebut ditujukan untuk segala usia bagi mereka yang kreatif, fashionable, dan mampu memberikan sesuatu yang baru. Dengan unsur etnik dalam tema, diharapkan ada kombinasi hijab dengan etnik Nusantara sehingga menghasilkan item fashion yang mampu menonjolkan kebudayaan Indonesia. ’’Kombinasi ini untuk kemajuan dunia fashion Indonesia,’’ paparnya.
Indarti, 38, salah seorang juri, memaparkan beberapa kriteria penilaian. Penilaian didasarkan pada kreasi fashion hijab, keserasian bentuk hijab dengan bentuk muka, serta kesesuaian busana dengan kaidah muslim ( syar’i). ’’Selain itu, harus ada inovasi, memunculkan kreasi baru yang berbeda,’’ ujar dosen Unesatersebut. (rid/c5/ayi)