Kenang Sejarah Polisi di Surabaya
SURABAYA – Sejarah penting Polri ada di Surabaya. Yaitu, pergantian sebutan Polisi Istimewa menjadi Polri yang berlangsung pada masa penjajahan Jepang. Sejak pergantian itu, sebutan Polri digunakan hingga sekarang.
Momen tersebut kemarin (21/8) diperingati secara khusus di Monumen Polisi Istimewa di Jalan Polisi Istimewa. Peringatan perubahan itu dilaksanakan Komunitas Surabaya Juang dan dihadiri Kapolrestabes Surabaya Kombespol Yan Fitri Halimansyah dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Arnapi.
Peringatan tersebut diawali aksi teatrikal yang menceritakan penggantian bendera Jepang dengan bendera Merah Putih. Aktivis Komunitas Surabaya Juang memerankan polisi yang saat itu berjuang melawan penjajah dan menurunkan bendera penjajah.
Yan Fitri menyatakan apresiasi luar biasa kepada masyarakat yang masih peduli terhadap sejarah perpindahan Polisi Istimewa ke Polri. Dia mengatakan, satu-satunya monumen yang menandai pergantian itu hanya ada di Surabaya. ”Tidak ada di luar Surabaya, di seluruh Indonesia,” katanya.
Dia menjelaskan, itu merupakan momentum untuk mengingat kembali sejarah kepolisian, termasuk perjuangan pejuang yang membela negara hingga berdarahdarah. Orang nomor satu di kepolisian Surabaya tersebut prihatin jika ada generasi penerus, khususnya polisi, yang tidak mengingat sejarah itu.
Yan menegaskan, Polrestabes Surabaya dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak sepakat untuk terus menggali nilai-nilai sejarah di Surabaya. Khususnya, sejarah perkembangan kepolisian. ”Salah satu wujud nyatanya, saya merehabilitasi Mapolrestabes Surabaya ke kondisi yang seasli-aslinya,” jelasnya. (eko/c6/git)