Jawa Pos

Pengonsums­i Bedak dan Pasir

-

ORANG tua mana yang tak risau melihat si buah hati punya selera makan yang nyeleneh? Pasangan Buhari Muslim dan Rohana, misalnya, sudah berusaha keras agar si buyung, Agus, berhenti memakan bedak dan pasir

Bedak dan pasir? Ya, itulah kebiasaan bocah tiga tahun tersebut selama setahun terakhir. Sebagaiman­a dilansir Radar Bekasi ( Jawa Pos Group), awalnya yang dijadikan sasaran adalah bedak.

Mula-mula bedak hanya dibuat mainan, tapi lama-kelamaan dicicipi. Rohana telah berusaha menyembuny­ikan atau menjauhkan si anak dari bedak. Hasilnya, Agus selalu menangis dengan keras dan baru mau berhenti kalau disodori bedak. ”Ya, bedaknya cuma dijilat-jilat gitu,” kata Rohana.

Gawatnya lagi, belakangan, jika tak ada bedak, Agus yang bersama orang tuanya tinggal di Kampung Poncol, Kelurahan Harapan Mulya, Bekasi, justru ganti mengonsums­i pasir dan mengemut kerikil. ”Saya memergokin­ya makan pasir saat dia sedang main,” ujar Rohana.

Tentu saja, kebiasaan tak lazim tersebut menjadi gunjingan tetangga. Tapi, yang lebih dirisaukan lagi oleh Rohana dan suami tentu dampak ”makanan” yang dikonsumsi Agus itu bagi kesehatan.

Namun, berdasar hasil pemeriksaa­n dokter, kesehatan Agus normal dan tidak menderita penyakit apa pun. ”Agus tidak pernah mengeluh perutnya sakit atau gimana-gimana. Buang air besar dan kecilnya pun lancar, normal.”

Rohana kini hanya bisa pasrah atas kebiasaan si anak tersebut. Sembari tentu berharap suatu hari dia tak lagi memergoki si anak mengonsums­i makanan aneh lain. Tanah liat, misalnya. (JPG/c14/ttg)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia