Buat seperti Memilih Kepala Desa
Solusi Mega untuk Calon Tunggal
JAKARTA – Keberadaan para calon tunggal di arena pilkada mendapat perhatian Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mendorong agar sistem bumbung kosong diberlakukan. Hal itu menjadi solusi agar para calon tunggal tetap bisa berlaga.
’’ Gak perlu didiskusikan panjang lebar. Kalau calon tunggal, kita buat saja seperti memilih kepala desa. Namanya desa, kan bagian pemerintahan. Itu bisa diangkat,’’ katanya saat melantik pengurus pusat badan saksi pemilu nasional (BSPN) dan badan pemenangan pemilu (bapilu) di kantor DPP PDIP, Jakarta, kemarin (27/8).
Menurut Mega, pelaksanaan pilkada serentak saat ini terlalu terburuburu. Alhasil, harapan menjadikan pilkada serentak lebih efisien dari sisi anggaran tak tercapai. ’’Masih banyak hal yang harus diperbaiki di pilkada,’’ katanya.
Akibat terburu-buru itu, muncullah fenomena calon tunggal. Menurut Mega, dengan sistem bumbung kosong, pemilihan diserahkan sepenuhnya kepada rakyat. Rakyat bisa tetap memilih pemimpinnya atau menolak dengan memilih bumbung kosong. Sistem itu adalah wujud teknis bahwa demokrasi Indonesia bisa dilaksanakan.
’’Yang terkumpul (memilih kepala daerah) berapa, yang melenggang pulang berapa. Kalau yang banyak protes pulang, berarti yang menang bumbungnya,’’ katanya.
Menurut Mega, sistem itu lebih demokratis daripada menunda pilkada sampai 2017. Apalagi, saat pilkada ditunda, harus ditetapkan seorang pelaksana tugas atau penjabat untuk memimpin sementara daerah itu. ’’Kalau dipegang Plt kan ruwet. Mereka tidak bisa menandatangani sesuatu yang strategis dan urgen. Daerah itu akan ’berhenti’,’’ ujarnya.
Situasi pencalonan tunggal membuat calon kepala daerah belum memiliki kepastian. Mega memberikan contoh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang berkali-kali menelepon dirinya terkait masih adanya potensi pilkada Surabaya tertunda. ’’Bu Risma tanya saya, Bu, gimana kalau tidak ada lawan, masak nunggu 2017. Saya bilang, taat aturan, meski saya bilang aturan opo iki,’’ ujar presiden kelima RI itu disambut tawa kader. (bay/c17/ca)