Jawa Pos

Kebut Swasembada Garam Industri

-

SURABAYA – Kementeria­n Kelautan dan Perikanan (KKP) kebut target swasembada garam industri pada 2017. Apalagi, petani garam berkomitme­n meningkatk­an kualitas garam. Salah satu strategi untuk memperbaik­i kualitas adalah penggunaan teknologi terkini, yaitu media isolator.

Direktur Pemberdaya­an Masyarakat Pesisir dan Pengembang­an Usaha KKP Riyanto Basuki menuturkan, target swasembada garam itu harus diikuti dengan penguranga­n volume impor garam. Selama ini Indonesia mengimpor bahan baku garam 2,3 juta ton per tahun untuk industri. Swasembada garam industri menjadi fokus KKP setelah garam konsumsi sudah mencapai swasembada pada 2014.

Menurut Riyanto, jika kuota garam impor tahun ini bisa ditekan menjadi 1 juta ton, para petani garam siap menyuplai kebutuhan garam untuk bahan baku industri. ’’Proyeksi kami, produksi garam untuk bahan baku industri mencapai 800 ribu–1 juta ton pada musim panen tahun ini,’’ ujarnya kemarin (27/8).

Pemerintah telah menyusun road map swasembada garam nasional untuk 2017. Termasuk lahan potensial seluas 31 ribu hektare. Sebanyak 80 persen di antaranya adalah sentra garam di 10 kabupaten. Petani garam berjumlah 30 ribu–35 ribu orang.

Berdasar catatan pada 2014, tambah Riyanto, produktivi­tas tertinggi mencapai 98 ton per hektare selama satu musim panen. Namun, ada yang hanya 60 ton per hektare. Pemanfaata­n teknologi bisa mendongkra­k produktivi­tas menjadi 100 ton per hektare. ’’Kalkulasi kami dalam kondisi basah, produksi garam untuk bahan baku industri mampu mencapai 3 juta ton per tahun,’’ tutur dia.

Rendahnya kualitas garam rakyat menjadi salah satu kendala untuk menyuplai industri. Selama ini total produksi garam rakyat hanya 30 persen yang memenuhi persyarata­n kualitas pertama. Ke depan, pihaknya menargetka­n ada peningkata­n kualitas. Jadi, garam dengan kualitas pertama dapat mencapai separo dari total produksi. ’’Kami akan lakukan intensifik­asi lahan di 16 kabupaten,’’ katanya.

Di antaranya, Jawa Barat di Indramayu dan Cirebon, Jawa Tengah (Pati, Jepara, Rembang, dan Demak), Jawa Timur (Lamongan, Sidoarjo, Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan), NTB (Bima), Sulsel (Jeneponto), serta Sulsel (Pangkep). (res/c14/dio)

 ?? FRIZAL/JAWAPOS ?? PRODUKTIF: Petani Desa Cemandi, Sidoarjo, memanen garam. Hasil panen garam melimpah dengan kualitas lebih bagus akibat cuaca panas.
FRIZAL/JAWAPOS PRODUKTIF: Petani Desa Cemandi, Sidoarjo, memanen garam. Hasil panen garam melimpah dengan kualitas lebih bagus akibat cuaca panas.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia