New Face, Same Rules
’’Rule number 1: Once the deal is made, it is final, Rule number 2: No names, and Rule number 3: Never open the package.’’
MASIH ingat peraturan itu milik siapa? Siapa lagi kalau bukan Frank Martin, seorang porter yang dikenal melalui film Transporter. Sejak Transporter 3 pada 2008, aksi karakter yang menempel pada sosok Jason Statham itu ditunggu-tunggu. Benar saja. Luc Besson, sang produser, akhirnya kembali menghadirkan Martin dalam The Transporter Refueled. Sayangnya, kali ini penonton harus rela menyaksikan Statham digantikan Ed Skrein.
Meski film tersebut hadir dengan aktor yang berbeda, sutradara Taken 2 (2012) itu menjanjikan cerita yang tak kalah seru. Dia tetap ikut andil dalam pembuatan skrip seperti film-film Transporter sebelumnya. Namun, kali ini Besson memercayakan posisi sutradara kepada Camille Delamarre yang ternyata sudah tak asing dengan dunia Transporter.
’’Aku pernah terlibat dalam pengeditan Transporter 3 ( 2008) kok. Aku pun menyutradarai versi serial TV- nya. Senang sekali bisa terlibat dalam cerita baru,’’ ujar Delamarre sebagaimana dilansir dari Phil Star.
Ya, menurut sang sutradara, bukan hanya pemain utama yang berbeda. Plot ceritanya pun berubah. ’’Kami lebih mengembangkan karakter Martin tanpa sosok Statham. Tak seperti kebanyakan sosok pahlawan yang biasanya bertarung dan pasti menang, kali ini Martin menderita. Tapi, dia menggunakan penderitaannya untuk melawan balik,’’ tutur Delamarre.
Dengan konsep seperti itu, pantas saja jika Skrein tak merasa terbebani dengan orang-orang yang membandingkannya dengan Statham. Dalam Transporter kali ini, misi Martin mengantarkan barang kembali diuji sampai menyangkut kehidupan pribadi. Sang ayah ( Ray Stevenson) diculik perempuan licik, Anna (Loan Chabanol). Keahlian mengemudi dan berkelahinya juga dipertaruhkan demi nyawa sang ayah.
’’Sejak awal, aku tak merasa tertekan. Bukannya kita selalu dibandingbandingkan dengan seseorang? Karena ceritanya benar- benar baru, aku tak menggantikan siapa-siapa,’’ kata aktor yang sempat bermain dalam serial TV Game of Thrones tersebut kepada Digital Spy.
Namun, hal itu tak lantas membuat Skrein leyeh-leyeh berlatih. Dia belajar seni bela diri dan koreografi yang badass dengan keras. Mengingat, sang sutradara menyatakan bahwa skrip The Transporter Refueled lebih bergaya James Bond daripada film-film sebelumnya.
’’Aku menikmati persiapan dan usahaku setiap hari selama syuting. Ada scene dengan helikopter. Ada juga jet ski. Bahkan, ada scene saat aku harus menghajar 11 orang. Kapan lagi aku bisa melakukan itu di dunia nyata?’’ jelas Skrein.
Bukan hanya Skrein yang menunjukkan totalitas. Demi the whole new Transporter tersebut, sang sutradara memutuskan untuk meminimalkan penggunaan CGI ( computer- generated imagery) dalam aksi brutal Transporter Refueled maupun adegan car crash. ’’Aku memang menghindari terlalu banyak pemakaian CGI. Sebab, efek brutal pada kecelakaan mobil akan terasa kurang nyata. Kami sengaja menjatuhkan puluhan mobil demi memberikan visual yang benarbenar sensasional,’’ tandas Delamarre dalam Times of India. (bs/ivm/c14/rat)