Jawa Pos

Pembunuh Dua Jurnalis TV Bunuh Diri

Terkenal Temperamen dan Kerap Bermasalah

-

VIRGINIA – Pelaku penembakan dua jurnalis WDBJ7 Alison Parker, 24, dan Adam Ward, 27, akhirnya frustrasi dan mengakhiri hidupnya. Vester Lee Flanagan, 41, si tersangka, bunuh diri karena merasa terpojok saat melarikan diri. Mantan pembawa acara di WDBJ7 itu sempat dilarikan ke Inova Fairfax Hospital. Namun, nyawanya tidak tertolong.

Pihak kepolisian Negara Bagian Virginia mengungkap­kan bahwa Flanagan menggunaka­n mobil sewaan saat melarikan diri. Polisi melihat mobilnya dan memintanya berhenti. Namun, dia malah mempercepa­t laju kendaraan. Berapa menit kemudian, mobil itu keluar dari jalan dan menabrak pepohonan di jalanan Interstate 66, Fauquier County. Saat petugas mendekat, ada luka tembak di tubuhnya.

Polisi menilai, Flanagan merencanak­an pembunuhan tersebut jauh hari sebelumnya dengan tujuan menjadi pusat perhatian lagi. Salah satu buktinya adalah selama beberapa hari sebelum beraksi, dia mem- posting foto-foto dirinya semasa masih menjadi jurnalis. Sebelum bunuh diri, Flanagan sempat bercuit di akun Twitter- nya. Yaitu, dia telah merekam adegan pembunuhan yang dilakukann­ya. Rekaman tersebut dia unggah di akun Facebook miliknya dan bisa dilihat siapa saja. Media di Amerika Serikat (AS) lebih memilih tidak menayangka­n rekaman tersebut. Facebook dan Twitter akhirnya memblokir akun itu.

Flanagan juga menulis bahwa dirinya kesal karena Ward satu tim bersama Parker, padahal dahulu Ward satu tim dengannya. Dia juga menuding Parker telah membuat komentar rasialis kepadanya. Cuitannya tersebut menunjukka­n bahwa Flanagan tidak suka Parker diangkat menjadi karyawan tetap setelah dirinya dipecat dari WDBJ7. Dalam pelarianny­a, Flanagan juga mengirimka­n faks 23 halaman ke stasiun ABC News dengan nama Bryce Williams. Itu adalah namanya saat menjadi reporter.

Dalam faksnya, Flanagan menulis secara terperinci tentang karir, kekecewaan, dan lingkungan yang dianggap salah. Dia juga mengungkap­kan sering di- bully di tempat kerja karena berkulit hitam dan gay. Dia menyebut dirinya sebagai tong manusia yang berisi kemarahan dan siap meledak kapan saja. Selain itu, dia mengungkap­kan pemujaanny­a terhadap remaja pelaku pembunuhan 13 orang di Sekolah Menengah Atas Columbine, Colorado, pada 1999 dan beberapa kasus penembakan lainnya. Sebagian faks tersebut dilabeli polisi sebagai catatan bunuh diri.

Tudingan Flanagan tersebut langsung mendapatka­n klarifikas­i dari Kepala Bagian Berita WDBJ7 Dan Dennison yang menyebut bahwa itu omong kosong belaka. Sebab, selama ini Flanagan memang kerap bermasalah di tempat kerja. Flanagan bekerja di WDBJ7 pada Maret 2012. Namun, baru beberapa minggu bekerja, dia sudah bermasalah dengan rekan kerjanya. Beberapa koleganya komplain karena merasa terancam dan tidak nyaman bekerja dengannya. Flanagan bahkan pernah bertengkar dengan operator kamera dan produser di depan tamu saat membawakan berita.

Flanagan memang terkenal kerap bermasalah di tempat kerjanya. Sebelum bergabung dengan WDBJ7, dia bekerja di WTWC-TV, namun dipecat pada 2000 karena kerap bermasalah dengan koleganya. (Reuters/AP/BBC/CNN/sha/c6/ami)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia