Dibunuh, Siswi MA Dibuang di Sawah
NGANJUK – Warga Dusun Surodadi, Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, dihebohkan penemuan sesosok mayat perempuan uan muda kemarin (27/8). Ratna Maulia, 18, siswa kelas XII Madrasah Aliyah (MA) Kejuruan AlKhidmah, Ngronggot, ditemukan tewas di areaa persawahan dusun setem- pat sekitar pukul 02.30.
Korban diduga dibunuh h dan dibuang di sawah. Adada sejumlah luka di tubuh korban. Dari mulut dan matanya, keluar sedikit darah yang sudah mengering. Di tangan kanan korban yang saat ditemukan memakai seragam ungu dan rok hitam itu, terdapat luka lecet yang diduga akibat benturan benda tumpul.
Mayat korban ditemukan Joko Suhendro, 23, pekerja home industry batako. Sekitar pukul 02.30, Joko hendak membeli bensin. Dia lantas mengendarai motor untuk mencari kios bensin terdekat. Sekitar 200 meter dari sawah, dia berpapasan dengan dua pria yang naik motor Honda Tiger.
Joko curiga saat melihat dua pria tersebut mengapit seorang perempuan dalam posisi telentang dan kondisi lemah lunglai. Dia lalu mengikuti dari kejauhan. Ternyata, Honda Tiger bernopol depan W itu berhenti di areal persawahan. Selanjutnya, dua pria tersebut masuk ke tanaman padi. Kemudian, mereka menurunkan tubuh perempuan yang dibopong di pematang sawah. ’’Setelah itu, dua pria tersebut kabur ke timur,’’ ujarnya.
Joko lantas melapor kepada kepala desa (Kades) Kedungrejo dan Polsek Warujayeng. Sekitar pukul 03.30, tim gabungan dari Polsek Warujayeng dan Polres Nganjuk tiba di lokasi. Polisi langsung melakukan visum luar terhadap mayat korban.
Polisi kemudian bergerak cepat dengan menyebarkan foto korban serta seragam yang dikenakan.
Berdasar informasi dari warga, polisi akhirnya mendapatkan identitas Ratna. Tim dari Polres Nganjuk mendatangi rumah Ratna di Dusun Banaran, Desa Demangan, Tanjunganom.
Selain divisum luar, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Nganjuk untuk diotopsi tim gabungan Labfor Polda Jatim dan tim forensik RS Bhayangkara. Selain mencari tahu penyebab kematian korban, polisi mendalami identitas pelaku pembunuhan. ’’Anggota masih lidik (menyelidiki, Red). TKP penemuan mayat ini bukan tempat penganiayaan, tetapi hanya lokasi untuk membuang. Lokasi penganiayaan berada di tempat lain,’’ ungkap Kapolres Nganjuk AKBP Muhammad Anwar Nasir. (pas/ut/c5/dwi)