Jawa Pos

Dulu Handicraft, Kini Tekuni Batu

-

GEMOLOGIST (ahli batu mulia) bisa jadi merupakan profesi yang tak banyak dilirik orang. Namun, sejak booming batu akik, profesi itu mulai banyak ditekuni. Tak terkecuali yang dialami Mingma Sherpa.

Pria kelahiran Kathmandu, Nepal, tersebut dulu adalah wiraswasta yang berdagang bermacam-macam produk handicraft, khususnya suvenir. Produk kerajinan tersebut merupakan karya kreatifnya. Tangan Mingma pun kini terbiasa bekerja kreatif.

’’Awalnya saya hanya tukang memotong batu untuk dijadikan bahan handicraft,” kata pria yang biasa disapa Ming saat ditemui Jawa Pos di kantornya GRI (Gem Research Internatio­nal Laboratory) di Ruko Landmark Kayun, Surabaya, kemarin (27/8).

Lalu, seiring dengan waktu, Ming mulai merenung untuk meningkatk­an taraf hidup dengan menambah kapasitas ilmunya. Dia lantas memutuskan terjun menekuni ilmu gemologi. Yakni, ilmu yang mempelajar­i perbedaan permata/batu mulia yang asli dan palsu. Gemologi merupakan ilmu kebumian dan cabang dari mineralogi. ”Saya sangat ingin mengetahui batuan semenjak saya menjadi tukang potong batu amatir pada 2006,” katanya.

Tekat Ming benar-benar bulat. Dia tidak sambil lalu mempelajar­i ilmu batu mulia. Dia memutuskan mengikuti kursus gem testing laboratory di Jaipur, India, dan mendapat gelar diploma di Gemologica­l Institute of America (GIA) cabang Mumbai dan Bangkok, Thailand.

Setelah lulus dan mendapat sertifikat Coloured Stones Diploma GIA, Ming pun mulai mempraktik­kan ilmunya. Dia rela hidup berpindah dari kota satu ke kota lain, bahkan ke negara lain terkait profesinya sebagai gemologist. Seiring dengan mengejar passion tersebut, dia memiliki banyak relasi.

Dari Bangkok, seorang kolega seangkatan di GIA menawari Ming menjadi gemologist di salah satu laboratori­um Indonesia yang bernama GRI. Hingga akhirnya dia bertahan selama empat tahun untuk bekerja di Indonesia. Ming menuturkan, hidup berpindah-pindah membuat dirinya sesekali merindukan kampung halaman di Kathmandu. Setelah gempa berskala besar di Nepal beberapa tahun lalu, dia mengkhawat­irkan keluargany­a. Pada April lalu, dia sempat pulang kampung untuk menengok keluargany­a. (mir/c22/agm)

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? ASLI NEPAL: Mingma Sherpa menunjukka­n sertifikat batu.
FRIZAL/JAWA POS ASLI NEPAL: Mingma Sherpa menunjukka­n sertifikat batu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia