Catatan Kemenangan Bhawikarsu
Teamwork Jadi Evaluasi Skuad Finalis Musim Lalu
MALANG – Langkah Bhawikarsu, julukan tim putra SMAN 3 Malang, tampak segemilang musim lalu. Pada liga 2014, skuad tersebut menjadi finalis yang mewakili asa tuan rumah. Mereka saat itu melawan sang champion SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung. Setelah Bhawikarsu memenangi laga atas SMAN 1 Bangil, Pasuruan, dengan skor telak 52-11, kemarin (27/8) giliran SMAN 1 Pasuruan yang harus menelan kekalahan.
Sejak awal laga, Bhawikarsu dengan gencar melindungi barisan pertahanan. Dua poin pertama dilancarkan guard Bhawikarsu Adrian Ramadhan. Starting five lawan makin kewalahan membaca pola serangan Bhawikarsu. Bahkan, poin pertama Smansapas pada menit keempat diperoleh dari free throw. Skuad tersebut membuang banyak peluang mencetak poin lantaran kurangnya akurasi tembakan.
Pada kuarter kedua, Bhawikarsu makin mendominasi. Tembakan dua angka oleh Septian Rizky, pemain berjersey nomor lima, sukses membuyarkan konsentrasi Smansapas. Daffa Afif, guard Bhawikarsu, menyusul melalui offensive rebound yang disulapnya menjadi tembakan tiga angka yang akurat. Skor menjadi 15- 4 untuk keunggulan Bhawikarsu.
Namun, kekompakan Bhawikarsu diuji pada kuarter selanjutnya. Merasa di atas angin, pemain skuad asuh Wahyudiono itu tampak bermain individual yang justru melemahkan pertahanan. Performa mereka yang semula cemerlang hanya mampu menghasilkan dua poin dari under ring sang kapten Muhammad Darma.
’’ Permainan kami egoistis. Tak terlihat kerja tim yang solid,’’ ujar Wahyudiono yang sudah empat tahun mendampingi Bhawikarsu. Padahal, strategi read and react ditambah fast cutting yang diterapkan sang coach akan efektif ketika tim bekerja sama dengan baik. ’’Sayangnya, pattern yang saya siapkan nggak jalan karena permainan mereka,’’ tuturnya. Kuarter ketiga ditutup dengan skor 22- 8 atas keunggulan Bhawikarsu.
Pada kuarter terakhir, performa kedua tim tak kunjung membaik. Beruntung, pada empat menit terakhir, tembakan dua poin bertubi-tubi diluncurkan ke ring lawan. Three-point juga dicetak Daffa Affif yang tampil agresif di laga tersebut dengan total raihan tujuh poin. ’’Kekompakan tim lawan tak boleh dipandang sebelah mata. Justru itulah yang bisa merusak mental kami,’’ jelas Wahyudiono.
Sementara itu, harapan tim putri SMAN 8 Malang untuk melaju ke big eight harus tertunda. Smarihasta, sebutannya, dikalahkan SMAN 5 Malang pada duel kemarin. Smarihasta terlihat sulit melepaskan diri dari pertahanan lawan. Dhamysoga, julukan SMAN 5 Malang, juga tak menunjukkan permainan luwes. ’’Awalnya, pemain kami memang masih grogi. Mereka sulit beradaptasi dengan atmosfer pertandingan,’’ kata Mande Gani, pelatih Dhamysoga. Beranjak ke kuarter ketiga, Dhamysoga berhasil memperbaiki performa. Under ring beruntun Erlina Eka, forward Dhamysoga, mengubah skor menjadi 11-4. Tak tinggal diam, center Smarihasta Nathania Earlene membalas shooting dengan mulus. Meski menunjukkan stamina yang mumpuni, Smarihasta gagal mengubah kedudukan.
Kuarter penentu makin mengukuhkan dominasi Dhamysoga. Skuad itu berhasil menambah 12 poin. Smarihasta makin meredup. Terbukti, serangan lemahnya hanya membuahkan satu poin. Dhamysoga memimpin laga dengan skor akhir 32-4. Di duel selanjutnya, Dhamysoga akan berhadapan dengan SMA St Thomas Aquino, Tulungagung, yang telah dikalahkan Smarihasta. ’’Semoga ini bisa membuka jalan agar kami bisa bermain lebih bagus di pertandingan selanjutnya,’’ tandas Mande. (pur/c14/sam)