Satlak Menang Dukungan
PB dan PP Setuju Strategi Suwarno
JAKARTA – Dukungan mengalir ke Satlak Prima terkait dengan fokus Indonesia menuju Olimpiade 2016. Para pengurus induk organisasi olahraga Indonesia sepakat dengan usul Kasatlak Prima Suwarno. Mereka tidak mau target muluk mengenai jumlah medali mengemuka lebih dahulu. Pilihannya, konsentrasi meloloskan sebanyak mungkin atlet ke ajang di Rio de Janeiro, Brasil, itu.
Suara keras soal beda pendapat Satlak Prima dengan Kemenpora itu disuarakan Sekjen PB PABBSI Sonny Kasiran. Kemarin (27/8) Sonny secara tegas mendukung ucapan Warno yang mengedepankan kuantitas atlet lolos ke Olimpiade 2016.
Menurut Sonny, Kemenpora, dalam hal ini Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Djoko Pekik Irianto, sering melakukan blunder. Dia mencontohkan, peristiwa yang terjadi sebelum perhelatan SEA Games 2015 Singapura. Kemenpora menargetkan 72 emas, sedangkan Satlak Prima hanya memancang 46 emas.
’’Terbukti, hitungan Satlak Prima lebih akurat,’’ tutur Sonny. ’’Hasil akhirnya lebih dekat dengan perhitungan Satlak Prima, yaitu 47 emas,’’ imbuhnya.
Dukungan terhadap Satlak Prima juga diberikan PP PBSI. Sekretaris Jenderal PP PBSI Anton Subowo mengungkapkan, dua emas Olimpiade 2016 memang menjadi program PP PBSI tahun depan. Namun, dia mengingatkan, ada proses panjang menuju Olimpiade yang berupa prakualifikasi. ’’ Kita memang berusaha menempatkan atlet sebanyak mungkin untuk ke Rio. Itu dulu saja,’’ tulis Anton dalam pesan singkat.
Nah, dukungan dua pengurus cabang olahraga (cabor) kepada Satlak Prima ditanggapi rileks oleh Djoko Pekik. Profesor olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu menyatakan, lolos Olimpiade harus dipandang bukan sebagai real peaking atau pencapaian nyata.
Dia berkilah, dukungan tersebut mungkin strategi dari PB atau PP masing-masing cabor. Yaitu, mengondisikan atlet agar tidak terlalu terbebani secara mental dengan target dua emas. Dia juga menegaskan, target medali tetap harus sebagai top goal buat Olimpiade 2016. ’’ Tentunya sudah harus dikalkulasi dengan program latihan yang disusun,’’ ucap Djoko.
Sebenarnya beda pandangan dan ide Satlak Prima dengan Kemenpora, khususnya Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, itu cukup unik dan berulang-ulang terjadi. Padahal, keduanya saling bertalian dalam pembinaan olahraga.
Di sisi lain, muncul ide perampingan anggota Kasatlak Prima yang digaungkan Kemenpora. Menurut pandangan Kasatlak Prima Suwarno, ada yang lebih penting ketimbang restrukturisasi tersebut. Yakni, memperbaiki sinergi antara KOI, Kemenpora, dan Dewan Pelaksana Satlak Prima. ( dra/mid/c4/ady)