Bisakah Anda Bayangkan Atletik tanpa Bolt?
BEIJING- Seperti biasa, Usain Bolt mengakhiri rangkaian selebrasinya dengan gaya. Bertumpu pada lutut, Bolt memandang dan menudingkan kedua tangannya ke sebelah kiri atas. Dengan pose
yang kelewat tersohor itu, Bolt menjadi manusia paling keren di Stadion Sarang Burung, Beijing semalam.
Bolt sangat bangga. Juga berbahagia. Kemenangannya pada final nomor 200 meter itu adalah kemenangan keempatnya secara beruntun di kejuaraan dunia.
“Bagi saya, ini sangat berarti,’’ kata Bolt sebagaimana dilansir AFP. Kegembiraan Bolt begitu meluap-luap. Perayaannya tidak rusak meski seorang kamerawan superceroboh menabraknya dari belakang hingga terjengkang dengan segway.
“Ini adalah hal besar. Saya bahagia sudah meraup 10 emas pada kejuaraan dunia. Khususnya pada suatu musim ketika banyak sekali orang yang meragukan saya, mengatakan saya bakal kalah,’’ imbuh superstar atletik asal Jamaika itu.
Kejuaraan Dunia 2015 Beijing memang memperlihatkan dominasi total Bolt pada lawan tertangguhnya, sprinter terbaik Amerika Serikat Justin Gatlin.
“Saya adalah orang yang superpede. Karena saya menyiapkan ini semua dengan sangat baik,’’ tuturnya. Kepercayaan diri bintang 29 tahun itu memang sangat berkilau-kilau.
Beberapa meter sebelum finis, dia sudah mengumbar senyum. Lantas memukul-mukul dadanya sebagai tanda kemenangan. Luar biasa percaya diri. Dua tahun lagi, kalau rencana itu terealisasi, Bolt akan pensiun. Bisakah Anda bayangkan dunia atletik tanpa dia? (nur)