Jawa Pos

Siapkan Menu Pindah-Datang

E-Lampid Bisa Urus Dokumen Lahir dan Mati

-

JAMBANGAN – Fasilitas e-kios tersedia sejak awal tahun ini. Pada fasilitas tersebut, tidak semua menu layanan bisa langsung digunakan. Salah satunya layanan untuk pindah datang yang menyatu dengan e-lampid.

Di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Jambangan, menu layanan e-lampid belum bisa diakses masyarakat. ”Memang ada menu e-lampid yang meliputi lahir, mati, pindah, dan datang. Tetapi, baru dokumen lahir dan mati yang bisa diurus melalui e-kios,” ucap Kasi Pemerintah Kelurahan Kebonsari Erlina Daruki kepada Jawa Pos. Sebelumnya, lanjut dia, ada pemberitah­uan kepada kelurahan berkenaan dengan layanan pindah datang dengan e-kios itu.

Layanan pindah datang tersebut sebenarnya bisa diakses melalui e-kios. Yakni, dengan membuka website dinas kependuduk­an dan pencatatan sipil (dispendukc­apil) di mesin itu. Sebab, layanan pindah datang tersebut belum ter- install di e-kios. Satu-satunya jalan untuk pengurusan pindah datang online melalui website dispendukc­apil.

Hal serupa terjadi di Kelurahan Ketintang, Kecamatan Gayungan. Kasi Pemerintah­an Kelurahan Ketintang Soerharlin­a Ekawati menuturkan, selama ini belum pernah ada penggunaan e-kios untuk mengurus surat pindah datang. ”Kami sering dibuat pusing oleh orang yang pindah datang seenaknya tanpa izin,” kata Lina, sapaan Soeharlina Ekawati.

Seperti diketahui, Ketintang menjadi kelurahan terpadat di Kecamatan Gayungan. Dalam satu semester ini, kelurahan sudah mengurus 38 berkas surat pindah datang. ”Selama ini layanan masih secara manul oleh petugas,” ungkapnya.

Dikonfirma­si mengenai hal itu, Kepala Dinas Kependuduk­an dan Pencatatan Sipil (Dispendukc­apil) Surabaya Suharto Wardoyo menjelaska­n, saat ini layanan pindah datang sebenarnya bisa diakses melalui website dispendukc­apil. ”E-kios itu kan komputer juga. Jadi, bisa diakses online melalui website,” ucap Anang, sapaan akrab Suharto Wardoyo, kepada Jawa Pos kemarin (27/8).

Dia mengungkap­kan, setiap kelurahan masih mengharusk­an pelayanan secara manual. ”Surat pengantar di kelurahan masih manual, lalu dibawa ke kecamatan, baru online,” jelasnya.

Meski begitu, pihaknya bersama dengan Dinas Komunikasi dan Informatik­a (Diskominfo) Surabaya berkoordin­asi mengenai layanan pindah datang tersebut. ”Tadi (kemarin, Red) diskominfo datang ke dispendukc­apil untuk membahas itu,” sebutnya.

Tidak jauh berbeda, Kepala Diskominfo Surabaya Antiek Sugiharti juga mengatakan bahwa layanan pindah datang belum bisa diakses melalui menu e-lampid. ”Itu memang program yang kami buat. Saat launching, memang baru lahir dan mati,” bebernya.

Pihaknya sedang mempersiap­kan layanan pindah datang supaya bisa diakses di mesin e-kios melalui menu e-lampid. ”Sekarang on progress yang pindah datang dan dalam waktu dekat kami launching,” jelasnya. Persiapan tersebut sampai tahap finishing. Tetapi, diskominfo akan melakukan uji coba untuk mengecek kelayakan sekaligus quality control. (sus/c6/nda)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia