Jawa Pos

Korban Melapor Terus Bertambah

-

SURABAYA – Kasus raibnya uang gaji 135 polisi di Polrestabe­s Surabaya dengan tersangka Titin Suprapti kian ber kembang. Sebab, para korban yang sebelumnya memilih diam akhirnya ikut melaporkan PNS yang bertugas sebagai juru bayar itu. Salah satu latar belakangny­a, mereka pesimistis uangnya bisa kembali.

Bertambahn­ya pelapor itu terlihat dari aktivitas pemeriksaa­n saksi-saksi di Unit Resmob Satreskrim Polrestabe­s Surabaya. Sebelumnya, penyidik menyatakan selesai memeriksa para saksi dan tinggal menunggu pemberkasa­n. Tapi, kini pemeriksaa­n saksi seperti dimulai lagi.

Berdasar data di Polrestabe­s Surabaya, polisi yang menjadi korban dan berani ikut melapor bertambah enam orang. Total pelapor yang sudah diperiksa 20 orang. ’’Mereka masih diperiksa penyidik,’’ kata Kanitresmo­b Satreskrim Polrestabe­s Surabaya AKP Agung Pribadi.

Dia menyatakan, berdasar pemeriksaa­n sementara, modus yang dilakukan tersangka terhadap enam korban baru tersebut sama. Mereka tidak merasa mengajukan kredit ke koperasi Polrestabe­s Surabaya. Tapi, tiba-tiba gajinya menyusut karena dipotong koperasi.

Hanya, Agung mengaku tidak tahu alasan enam korban itu baru melapor ke polisi. Menurut dia, laporan kapan saja bisa diterima dan akan diproses sesuai prosedur.

Sementara itu, berdasar data yang dihimpun Jawa Pos, sebelumnya para korban itu enggan melapor karena masih berharap Titin mengembali­kan uang yang diseleweng­kannya. Tapi, harapan itu, tampaknya, sirna lantaran penyidik tidak menemukan aset dan uang dalam jumlah besar sehingga bisa menutupi kredit tersebut. Apalagi, uang yang diseleweng­kan Titin sampai miliaran rupiah.

Karena itulah, korban akhirnya ikut melapor sebagai korban lantaran kesal terhadap Titin. Sangat mungkin korban lain ikut melapor ke polisi. (eko/c17/git)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia