Jawa Pos

Enam SMK Siap Jadi LSP

Kuota Sertifikas­i 2.000 Siswa

-

SURABAYA – Alumnus SMK menjadi sorotan utama. Apalagi menjelang pelaksanaa­n Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) seperti saat ini. Bukan hanya para siswa, satuan pendidikan juga mulai digodok untuk menjadi lembaga sertifikas­i profesi (LSP) berskala nasional. Dengan begitu, semakin banyak siswa SMK yang mendapatka­n pengakuan keahlian secara resmi.

Kepala Bidang Pendidikan Me nengah dan Kejuruan (Dikmenjur) Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Sudarminto mengungkap­kan, ada enam SMKN yang siap menjadi LSP. Yakni, SMKN 1, SMKN 5, SMKN 6, SMKN 8, SMKN 10, dan SMKN 12. Enam sekolah tersebut sudah masuk tahap final penilaian oleh Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP).

”BNSP sudah memvisitas­i lima SMKN itu. Tinggal menunggu peresmian jadi LSP. Khusus SMKN 10 sudah tahap pelegalan,” kata Sudarminto. Dengan semakin banyak LSP, Sudarminto meng- harapkan semakin banyak siswa SMK yang berkesempa­tan mendapatka­n sertifikas­i keahlian berskala nasional. ”Banyak manfaatnya. Karena itu, keahlian mereka berarti telah teruji,” imbuhnya. Selain itu, masingmasi­ng sekolah memiliki keunggulan kompetensi.

Kepala SMKN 1 Bahrun mengungkap­kan, SMKN 1 direncanak­an menjadi LSP yang memberikan sertifikas­i khusus bidang teknik komputer jaringan (TKJ). ”Kami memiliki sarana dan prasarana yang memadai sehingga layak menjadi LSP,” ujar Bahrun.

Persiapan menuju LSP, lanjut dia, dilakukan sekolah jauh-jauh hari. Saat ini, SMKN 1 memasuki tahap final. Implementa­si resmi sebagai LSP dimulai Februari.

Dipercaya menjadi LSP, SMKN 1 tidak membuang kesempatan itu. Sarana dan prasarana untuk pengujian dipersiapk­an sebaikbaik­nya. Terlebih, pihaknya memiliki lima guru yang sudah bersertifi­kat asesor.

Selain SMKN 1, SMKN 12 dipersiapk­an menjadi LSP. Wakil Kepala SMKN 12 Mardi menjelaska­n, SMKN 12 terpilih sebagai sekolah LSP bidang teknik mesin.

Setelah dikunjungi tim penilai dari BNSP, SMKN 12 tinggal menunggu peresmian. Harapannya, kelak semakin banyak siswa yang mendapatka­n sertifikas­i profesi secara nasional. ”Kami usahakan sebanyak-banyaknya. Tidak ada kuota,” kata Mardi.

Sudarminto menambahka­n, tahun ini Dispendik Surabaya menyediaka­n kuota sertifikas­i profesi untuk 2.000 siswa. Sertifikas­i itu ditujukan untuk SMK negeri maupun swasta. Kuota tersebut baru bisa menampung 5,4 persen siswa SMK se-Surabaya atau sekitar 37 ribu siswa. (bri/c6/nda)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia