KPU Akan Coret 45 Ribu Pemilih
Setelah Verifikasi Sejumlah Kejanggalan
GRESIK – Daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) terbukti tidak akurat. Setelah memverifikasi sejumlah kejanggalan, KPU Gresik memperkirakan jumlah pemilih menyusut drastis. Sekitar 45 ribu nama bakal dihapus dari daftar pemilih.
Pengurangan tersebut didasari hasil verifikasi hingga ke tingkat desa dan kelurahan. ’’Hasil verifikasi masih direkap panitia pemungutan suara (PPS). Tapi, penyusutan pemilih mencapai 40 ribu sampai 45 ribu orang,’’ ujar Ko misioner KPU Gresik Abdullah Sidiq Notonegoro kemarin (27/8).
Dari mana data itu? Sidiq menyebutkan, penyusutan tersebut mengacu pada DP4 sistem daftar pemilih (sidalih). Total pemilih semula mencapai 977.236 orang. Setelah diverifikasi, ternyata jumlah pemilih yang akurat tidak sampai 935 ribu. ’’Namun, jumlah itu masih bisa berubah,’’ ucapnya.
Dia menyatakan, data pemilih dicoret karena ternyata tidak sesuai fakta riil. Nama-nama yang sebelumnya dihapus dari DP4 masih juga masuk. Selain itu, masih ada data ganda pemilih.
Estimasi data KPU Gresik tersebut sebenarnya mendekati data DP4 yang diterbitkan KPU RI. Totalnya, 933.109 orang. Namun, sejak awal KPU Gresik memang menggunakan data sisdalih. ’’Alasannya jelas. Di DP4 dari KPU RI, masih banyak yang salah. Sidalih lebih terverifikasi,’’ tegasnya.
Jika dibandingkan dengan Pemilihan Presiden 2014, jumlah pemilih akan bertambah. Dari pemilih pilpres sejumlah 906.433 orang, kini ada sekitar 935 ribuan.
Di sisi lain, Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Gresik masih menangkap sejumlah persoalan dalam proses verifikasi jumlah pemilih pilbup itu. Namun, panwaslih memilih belum membukanya. Indikasinya, ada warga yang tidak mau rumahnya dipasangi stiker pemilih. Padahal, itu merupakan salah satu tahap pilbup. ’’Banyak temuan lain. Tapi, kami masih mengkajinya,’’ kata Ketua Panwaslih Gresik M. Faizin. (ris/c20/roz)