Jawa Pos

Inflasi Agustus Terkendali

Terendah Lima Tahun Terakhir

-

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memprediks­i inflasi Agustus 2015 berada di level rendah. Gubernur BI Agus D.W. Martowardo­jo mengungkap­kan, Agustus ini inflasi diprediksi berada di kisaran 0,3 persen. ”Angka tersebut terendah dalam lima tahun terakhir pada periode yang sama,” ujarnya di Jakarta kemarin (28/8).

Angka itu, lanjut dia, lebih rendah daripada inflasi Agustus tahun lalu yang tercatat 0,47 persen serta bulan lalu yang sebesar 0,93 persen. Apabila hasil survei BI benar, level inflasi tahun ke tahun ( year on year/ yoy) untuk Agustus diperkirak­an 7,08 persen.

Kelompok Industri Dasar & Chemical Pertambang­an Agrikultur Aneka Industri Infrastruk­tur, Utilisasi, dan Transporta­si Manufaktur Properti, Realestat, dan Konstruksi Keuangan Perdaganga­n, Jasa, & Investasi Angka itu lebih rendah jika dibandingk­an dengan inflasi Juli 2015 (yoy) yang berada di angka 7,26 persen.

”Dari 7,26 persen lalu terus turun menjadi 7,08 persen itu adalah satu capaian yang baik. Kami harapkan akan terus mengarah di bawah 4,5

Turun 35,23 persen 33,71 persen 30,95 persen 22,86 persen 20,68 persen 18,04 persen 13,94 persen 8,64 persen 2,66 persen persen pada akhir 2015,” ujarnya. Adapun komoditas yang dianggap memberikan tekanan pada inflasi adalah ayam ras, telur ayam ras, dan beras. Sedangkan yang memberikan tekanan deflasi adalah bawang merah dan jasa angkutan antardaera­h.

Laju inflasi yang rendah merupakan salah satu indikator fundamenta­l ekonomi yang penting. Sepanjang tahun ini, bank sentral menargetka­n capaian inflasi di angka 4 persen plus minus 1 persen. ”Jadi, kami sambut baik seandainya inflasi bisa 0,3 persen. Angka tersebut merupakan yang terendah selama lima tahun terakhir,” tutur dia.

Sementara itu, pada akhir pekan gejolak di pasar saham mulai reda. Indeks harga saham gabungan (IHSG) mampu positif setelah sempat tergerus signifikan pada pekan sebelumnya. Ada harapan bahwa paket kebijakan ekonomi baru pemerintah berdampak signifikan.

Sepanjang pekan ini, IHSG berhasil menguat 2,54 persen dan indeks LQ45 melesat 4,10 persen. Khusus pada penutupan perdaganga­n kemarin, IHSG naik 15,569 poin (0,351 persen) ke level 4.446,2.

Meski begitu, investor asing masih melepas saham dengan mencatatka­n penjualan bersih ( foreign net sell) Rp 140,5 miliar. Sepanjang pekan ini, aksi jual bersih investor asing tercatat Rp 1,88 triliun dan secara kumulatif sejak awal tahun sampai kemarin investor asing sudah mencatatka­n penjualan bersih Rp 6,26 triliun.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, investor asing memang masih melakukan aksi jual. Tapi, aksi itu mulai reda dan sempat tercatat beli bersih pada sesi pagi kemarin. (dee/gen/c11/oki)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia