Wajah Baru Incar Segmen Niaga
Produsen Jepang Bukan Musuh
JAKARTA – Pameran otomotif terbesar se-Asia Tenggara yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City menjadi ajang pamer bagi agen pemegang merek (APM) baru. Beberapa merek mobil dan motor asing ikut mengadu nasib untuk meraih kue pasar otomotif di tanah air.
Yang anyar, produsen otomotif dari Malaysia, Weststar Group, menawarkan kendaraan jenis van Maxus V80. Bisnis Maxus di Indonesia dijalankan oleh anak perusahaan, PT Weststar Maxus Indonesia (WMI). ”Maxus V80 kami jual untuk konsumen pribadi. Tapi, karena platformnya bisa untuk berbagai model, fokus penjualannya lebih ke komersial,” ujar Direktur WMI Robby Atmadjaya kemarin (28/8).
Dari model, styling, kapasitas angkut, serta kelapangan kabin, Maxus V80 memang lebih cocok untuk kebutuhan komersial. Kendaraan serbaguna itu bisa customized atau disesuaikan dengan selera pemilik. ”Kami telah menerima sejumlah pesanan untuk ambulans, kendaraan pos polisi, kantor mobile, dan lainnya,” tutur dia.
Managing Director The Weststar Group Tan Sri Syed Azman Syed Ibrahim mengatakan, saat ini pihaknya membidik usaha kuliner seperti bisnis katering. Selain itu, dia menilai mobil tersebut cocok sebagai mobile banking. ”Itu bergantung mau didesain seperti apa. Bisa disesuaikan dengan selera khusus dan kebutuhan usaha mereka,” sambungnya.
Di Indonesia, Maxus V80 ditawarkan dalam tiga model. Yaitu, mobil van penumpang, longwheelbase panel van, dan shortwheelbase panel van. Tan menambahkan, pihaknya telah mempelajari pasar Indonesia. ”Berdasar hasil studi kami, sekarang adalah saat yang tepat untuk menggarap pasar kendaraan komersial melalui Maxus V80,” ungkapnya.
Meski baru dipasarkan secara resmi April lalu, Maxus sudah memiliki delapan pusat penjualan dan service dealer di enam daerah di Indonesia. Yakni, Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Lampung, dan Bali. Maxus belum punya rencana untuk membangun pabrik di Indonesia. ”Sementara ini, stok unit untuk pasar Indonesia masih diimpor dari Malaysia,” terangnya.
Strategi yang berbeda diterapkan PT Tata Motors Distribusi Indo- nesia (TMDI). Berbeda dengan yang dilakukan di pameran-pameran sebelumnya yang menampilkan mobil penumpang, pada GIIAS 2015 pabrikan asal India itu hanya memajang kendaraan niaga. ”Ini sesuai strategi dan fokus perusahaan pada tahun fiskal 2015–2016 yang berfokus pada segmen niaga,” kata Presiden Direktur TMDI Biswadev Sengupta.
Tata Motors mulai memperkenal- kan diri ke publik Indonesia pada akhir 2013. Dalam pameran GIIAS, TMDI menampilkan tidak kurang dari 18 kendaraan niaga dari berbagai model. ”Kami yakin bahwa langkah strategis itu akan memperkuat citra merek Tata sebagai pemain global kendaraan niaga yang diperhitungkan,” lanjutnya.
Biswadev mengatakan, sebagai pemain baru di pasar otomotif Indonesia, pihaknya akan belajar