Jawa Pos

Ada Dua Varian

-

SUJATMIKO pernah secara khusus melakukan uji laboratori­um terhadap mani gajah. Hasilnya, mani gajah memang varian baru batu akik. ”Saya tadi pagi (kemarin, 28/8, Red) memeriksa batu yang diklaim bernama mani gajah dan beda dari yang banyak beredar di pasaran,” kata geologist sekaligus gemologist alumnus ITB itu.

Dia memaparkan, mani gajah yang diuji berasal dari Raja Ampat, Papua. Jenis batunya berbeda dengan mani gajah dari kalsedon yang selama ini banyak beredar. Batu dari Papua itu merupakan mani gajah dengan banyak kandungan aragonit (CaCO3) yang merupakan hasil pengendapa­n kimia dan tidak mungkin berasal dari sperma gajah yang membeku.

Dari sisi ilmu bebatuan (geologi), mani gajah bukan sperma yang menjadi fosil, melainkan batu jenis akik biasa. Tingkat kekerasan batu tersebut hanya 6,5 skala mohs dan dapat dikatakan cukup rapuh. Dipandang dari sisi ilmiah, dalam sperma gajah, tidak ditemukan unsur karbon sehingga mustahil untuk menjadi kristal.

Di pasaran, mani gajah terbagi dua. Yakni, mani gajah cokelat madu dan mani gajah putih. Keduanya hanya berbeda dari segi warna. Dari dua warna tersebut tentu memberikan motif yang berbeda tetapi tetap mempunyai kesamaan yaitu sama-sama bermotif yang indah dan unik. Untuk memilihnya tergantung pada selera warna dan motif yang anda sukai.

Batu akik jenis ini biasanya bisa digunakan untuk liontin ataupun untuk cincin. Dengan kedua motif yang ditawarkan tersebut keduanya sama-sama sangat cantik untuk dikenakan pada cincin ataupun liontin. (mir/c11/c15/agm)

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? BONGKAHAN: Siap dipoles.
FRIZAL/JAWA POS BONGKAHAN: Siap dipoles.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia