Pamit Kerja, Lima Hari Tak Pulang
PROBOLINGGO – Identitas korban pembunuhan sadis yang ditemukan di lokasi arung jeram di Kali Pekalen, Probolinggo, pada Senin (24/8) akhirnya terungkap. Korban bernama Hadi Solihin, 50, warga Desa Pohsangit Tengah, Wonomerto, Kabupaten Probolinggo.
Hal itu diketahui setelah keluarga yang kehilangan anggotanya mendengar kabar penemuan mayat tersebut. Kamis (27/8) keluarga Hadi mendatangi RSUD Waluyojati, Kraksaan. Karena jasad korban dibawa ke Surabaya, mereka diarahkan ke Polres Probolinggo.
Bersama polisi, perwakilan keluarga lantas berangkat ke Surabaya untuk mencocokkan identitas korban. Hasilnya, mayat korban yang ditemukan terbungkus karung dan dibuang ke Kali Pekalen itu dipastikan sebagai Hadi.
Menurut Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Roy A. Prawirosastro, berdasar penuturan keluarga, korban telah menghilang dari rumahnya sekitar lima hari sebelumnya. Hal itu sesuai dengan waktu ketika korban dihabisi. Yakni, Minggu (23/8) atau sehari sebelum ditemukan di dasar sungai.
Sebelumnya, mayat pria ditemukan di Kali Pekalen, perbatasan Desa Racek, Kecamatan Tiris, dan Desa Brabe, Kecamatan Maron, Senin lalu sekitar pukul 11.00. Korban ditemukan dengan 18 luka bacok di tubuhnya. Mayat korban terbungkus karung.
Supik, 40, istri korban, tidak percaya suaminya dibunuh secara keji. Sholihin, anak sulung korban, curiga saat membaca ciri-ciri korban lewat media massa. Di antaranya, ada tahi lalat di hidung dan tanda lahir di ketiak. ’’Iya, itu bapak saya. Saya kenali dari jaket dan pakaian yang dipakainya,’’ kata Sholihin.
Sholihin mengungkapkan, bapaknya tidak pulang sekitar lima hari lalu. Kali terakhir, korban keluar pada Minggu sekitar pukul 16.00. Kepada sang istri, Hadi hanya pamit hendak bekerja.
’’Bapak bekerja sebagai buruh tani. Adik saya ngabari bapak ditemukan meninggal dunia,’’ tutur Sholihin. Soal motor Honda Megapro yang ditemukan di lokasi, dia membenarkan sebagai milik sang ayah. (mas/aad/c23/dwi)