Jawa Pos

Kesan Tante Jahat

-

SINETRON sudah berakhir empat tahun silam. Tapi, karakter Mischa masih saja melekat pada Dinda Kanya Dewi. Bukan hanya ibu-ibu yang terus mengingat watak jahat Mischa. Anak-anak sekolah dasar (SD) pun punya memori buruk soal itu. Dinda pun kaget bukan kepalang. Jika yang benci adalah ibu-ibu penikmat sinetron, dia menganggap­nya wajar. Tapi, Dinda tak menyangka bahwa ada anak-anak yang punya perasaan yang sama.

Saat mengikuti Kelas Inspirasi Jakarta 2014, program pengenalan profesi kepada siswa yang diselengga­rakan Indonesia Mengajar, Dinda punya pengalaman yang cukup menohok. Saat itu dia sebagai inspirator punya tugas menjadi guru selama sehari untuk muridmurid di salah satu SD di Jakarta. Dia melenggang santai ke kelas dan mulai memperkena­lkan diri. Tidak lama, kelas tersebut heboh.

”Wah, tante jahat! Ibu, itu yang jadi tante jahat! Anakanak teriak seperti itu. Aku kaget sekaligus bingung. bisa mereka kenal aku. Sinetronny­a sudah lama sekali. Artinya, mereka masih sangat kecil waktu

sinetron aku,” ungkap perempuan kelahiran 5 Februari 1987 itu.

Dinda mengaku, ketika memerankan Mischa, dirinya pernah khawatir bahwa audiens sinetron itu bukan hanya orang dewasa. Anak-anak bisa saja ikut menonton sinetron tersebut kendati jam tayangnya malam, saat anak-anak mulai terlelap. Dia khawatir, apa yang bisa dipelajari anak-anak itu dari karakter jahat yang diperankan­nya. Dia juga khawatir, bukan kesan baik yang didapatkan, melainkan kesan jahat yang membuat banyak orang menaruh benci. (and/c11/sof)

 ?? FEDRIK TARIGAN/INDOPOS ?? uthlubul
pada
nonton
Kok
kan
Cinta Fitri
FEDRIK TARIGAN/INDOPOS uthlubul pada nonton Kok kan Cinta Fitri

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia